/ Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1312 Memangnya Kamu Layak untuk Membuatku Hancur Bersamamu

공유

Bab 1312 Memangnya Kamu Layak untuk Membuatku Hancur Bersamamu

작가: Sarjana
Mendengar teriakan dingin Ardika, Teodor langsung melangkah mundur dua langkah saking ketakutannya.

Dia menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus marah. "Ardika, kamu nggak setuju?"

"Apakah kamu nggak mengerti kata-kataku? Bisa-bisanya kamu nggak mempertimbangkannya?!"

Dia tidak menyangka, jelas-jelas dia sudah menawarkan berbagai keuntungan untuk Ardika.

Siapa pun tidak akan bisa menahan godaan seperti itu.

Bagaimanapun juga, seorang selebriti internet sepertinya, bisa membawa keuntungan yang sangat besar.

Sangat jarang ada orang yang hatinya tak tergerak.

Namun, setelah dia berbicara panjang lebar, sikap Ardika malah tetap sama saja.

Dengan memasang ekspresi datar, Ardika berkata dengan datar, "Teodor, kata-kata yang sama sudah pernah kubilang saat kamu menjadi Duta Promosi Vila Bistani sebelumnya."

"Tapi, aku nggak punya kebiasaan berkompromi dengan orang jahat."

"Oh, nggak, mendeskripsikanmu sebagai orang jahat malah sudah terlalu meninggikanmu. Palingan kamu hanya layak dis
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1313 Hancur Bersama

    "Aku punya bukti langsung, kalian bisa mengirim orang ke kantor Teodor untuk melakukan penyelidikan ...."Hingga Ardika memutuskan panggilan teleponnya, suasana di lobi kantor Teodor tetap sangat hening.Semua orang menatap Ardika dengan tercengang.Tidak ada seorang pun yang menyangka, setelah Elsen dan Teodor mengucapkan kata-kata seperti itu, Ardika tetap melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib tanpa ragu!Eh ... eh ... eh .... Dasar idiot itu!Sebenarnya apakah dia adalah seorang tokoh hebat?Atau dia ingin menyeret Teodor untuk hancur bersama?Semua orang tahu masalah kali ini sudah sepenuhnya membesar.Di Negara Nusantara, ada sebuah pepatah.Ada dua hal yang tidak bisa dihindari oleh penduduk Negara Nusantara.Hal yang pertama adalah kematian.Hal yang kedua adalah membayar pajak!Karena itulah, Departemen Pajak Negara Nusantara adalah lembaga penegak hukum yang paling kuat di negara ini.Ardika menyampaikan laporan dengan menyebutkan nama asli. Pihak Departemen Paj

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1314 Melompat Turun

    "Eh, Ardika, cepat serahkan bukti-buktinya! Kami akan mengampuni nyawamu!""Seharusnya kamu lihat dulu ada berapa orang di pihakmu! Berani-beraninya kamu datang membuat keributan di kantor Teodor! Kamu mendesak kami ke jalan buntu, maka kami akan menghabisimu!"" ... "Sambil mengepung Ardika dan yang lainnya, staf-staf kantor Teodor berteriak dengan keras dan memasang ekspresi ganas.Kaki Zendaya dan orang-orang Hongkem sampai terasa lemas saking ketakutannya.Mereka benar-benar takut orang-orang itu benar-benar menggila!Namun, Ardika tetap tampak tenang. Dia bahkan tertawa dan berkata, "Teodor, boleh dibilang kamu sudah pernah kuhajar beberapa kali.""Apakah kamu merasa pecundang-pecundang di kantormu ini cukup untuk menghadapiku seorang?"Ekspresi Teodor berubah menjadi agak muram. Tentu saja dia tahu jelas kekuatan Ardika.Sebelumnya, saat berada di lokasi penyelamatan korban bencana, satu per satu dari belasan pengawal elite yang dipekerjakannya secara khusus dari Perusahaan Tirn

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1315 Sangat Berjodoh

    "A ... Apa?! Tuan Muda Kedua Keluarga Septio Provinsi Aste?!"Begitu mendengar Elsen menyebut nama pemuda itu, Teodor langsung berseru dengan terkejut.Saat ini, baik ekspresinya maupun staf-staf kantor Teodor tampak pucat. Sangat jelas mereka ketakutan.Karena semua orang sudah mendengar ucapan Levin dengan sangat jelas! Tuan Muda Kedua Keluarga Septio itu memanggil Ardika dengan panggilan Kak Ardika!Bagaimana seorang Tuan Muda Kedua Keluarga Septio Provinsi Aste bisa begitu patuh pada Ardika yang merupakan seorang menantu benalu?Semua orang benar-benar tidak mengerti.Namun, hal itu sudah tidak penting lagi sekarang.Melihat Ardika dikepung oleh staf-staf kantor Teodor, Levin langsung marah besar. "Dasar sekelompok anjing! Siapa yang memberi kalian nyali, sampai-sampai kalian berani mengepung Kak Ardika?!""Serang! Patahkan satu kaki mereka semua!"Begitu Levin melambaikan tangannya, pria-pria kekar bersetelan jas yang dibawanya kemari langsung menerjang ke arah staf-staf kantor Te

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1316 Aliansi Media

    "Ya, benar, kami juga memiliki pemikiran yang serupa.""Tuan Muda Levin tenang saja ...."Saat itu juga, sudah ada beberapa orang yang memilih untuk tunduk.Namun, masih ada beberapa orang yang dilema.Walaupun pengaruh Keluarga Septio Provinsi Aste memang besar, tetapi janji Teodor sebelumnya membuat mereka sulit untuk mengambil keputusan untuk sesaat."Kak Teodor, orang Perusahaan Investasi Mahasura sudah membawa dokumen pengalihan saham kemari!"Tepat pada saat ini, seorang staf berseru.Tak lama kemudian, seorang petinggi Perusahaan Investasi Mahasura muncul di depan pintu lobi dengan membawa beberapa orang bawahannya dan pengacara.Merasakan suasana tegang di tempat tersebut, serta melihat ratusan pria bersetelan jas yang dibawa oleh Levin kemari, sekelompok orang itu pun merasa agak ragu.Namun, seakan-akan melihat penyelamatnya, Teodor buru-buru berkata dengan volume suara tinggi, "Pak Zakari, cepat bagikan dokumen pengalihan saham itu kepada teman-teman media!"Teodor mengetahu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1317 Perusahaan Media Jigin

    "Bajingan! Dasar sekelompok bajingan!"Levin berteriak dengan marah sambil mengentakkan kakinya dengan kesal.Namun, menghadapi aliansi media itu, dia benar-benar tidak berdaya.Seperti yang dikatakan oleh wartawan tersebut, masing-masing dari mereka memiliki pendukung. Walaupun mereka tidak bisa dikatakan bisa mewakili dunia media Negara Nusantara, paling tidak sudah termasuk sebagian dari anggota dunia media.Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan media tersebut memiliki keuntungan yang sama dan bersatu teguh.Dia tidak bisa bertindak gegabah tanpa mempertimbangkan apa pun.Kalau dia benar-benar memusuhi pendukung-pendukung orang-orang ini, Keluarga Septio juga akan kewalahan.Melihat amarah tidak berdaya Levin, awak media yang berbicara tadi menjadi makin bangga. Dia berkata seolah-olah berbaik hati membujuk Levin, "Sebenarnya kami juga nggak ingin berselisih dengan Tuan Muda Levin. Selama Tuan Muda Levin nggak mengganggu kami menghasilkan uang, kita sama-sama senang.""Namaku Yotaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1318 Menyerang

    "Ardika, ada satu kalimat yang sangat bagus, yaitu orang yang menuduhmu lebih tahu jelas kamu hanya dituduh.""Jadi, aku tahu jelas kamu bukanlah pemimpin kelompok penjahat yang sesungguhnya. Palingan kamu hanya mengenal beberapa orang dunia preman saja.""Aku memberitahumu semua ini bukan karena aku ingin membersihkan namamu.""Aku hanya ingin kamu tahu seberapa besar kekuatan dan pengaruh tulisan. Hanya dengan satu artikel saja, aku sudah bisa menjadikanmu sebagai musuh penduduk di seluruh negeri ini.""Jadi, kalau kamu nggak tahu diri lagi dan melawan Kak Teodor, aku nggak akan keberatan untuk mengunggah satu artikel baru lagi! Aku akan membuatmu dan istrimu jatuh dalam jurang yang sangat dalam dan nggak akan bisa membalikkan keadaan lagi selamanya!"Yotaru berbicara panjang lebar.Dia bersikap sangat angkuh, seolah-olah dia adalah sosok dewa yang bisa mengendalikan hidup dan mati Ardika dengan mudah.Sebagai awak media, dia memang berpikiran seperti itu.Orang-orang sepertinya bisa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1319 Serahkan Saham Padaku

    Saat ini, Yotaru sama sekali sudah tidak terlihat elegan seperti sebelumnya.Ekspresi jahat dan ganas tampak di wajahnya.Awalnya dia mengira hanya dengan beberapa patah kata darinya, dia sudah bisa mengendalikan situasi. Kemudian, dia akan mengambil saham Perusahaan Investasi Mahasura, lalu melenggang pergi dengan santai di bawah tatapan kagum dan hormat semua orang.Namun, tamparan dadakan yang dilayangkan oleh Ardika ke wajahnya, langsung mengacaukan rencana indahnya."Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?! Ardika, kamu harus membayar harga atas satu tamparan ini! Harga yang nggak sanggup kamu tanggung!"Yotaru menggertakkan giginya dan melontarkan kata-kata itu sambil mengentakkan kakinya dengan kesal."Oh? Harga yang nggak sanggup aku tanggung, ya? Kalau begitu, aku harus melayangkan beberapa tamparan lagi ke wajahmu."Seulas senyum dingin tersungging di wajah Ardika. Tiba-tiba, dia melangkah maju, mengangkat lengannya, lalu melayangkan tamparan ke wajah pria itu lagi."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1320 Menginginkan Semua Saham

    Saat ini, tidak hanya Yotaru seorang yang menyadari hal tersebut, orang-orang lainnya juga sudah menyadarinya.Walaupun Ardika berbicara dengan nada bernegosiasi, tetapi tidak ada seorang pun yang beranggapan Ardika benar-benar sedang bernegosiasi dengan Yotaru.Pria idiot itu ingin memaksa Yotaru untuk menyerahkan saham padanya!"Ardika, kamu benar-benar bernyali besar! Berani-beraninya kamu merebut saham Perusahaan Investasi Mahasura, apa kamu mau mati?!"Teodor marah besar.Ardika meminta Yotaru untuk menyerahkan saham tepat di hadapannya, bukankah sama saja dengan mempermalukannya di depan umum?!"Dia terlalu bising, suruh orang-orangmu untuk 'mempersilakannya' diam."Ardika berkata pada Levin tanpa mengangkat kepalanya.Tanpa menunggu instruksi dari Levin, seorang pria bersetelan jas langsung melangkah maju, menarik Teodor dan melayangkan dua tamparan ke wajah pria itu.Akhirnya Teodor diam juga.Ardika menyipitkan matanya, menatap Yotaru dan berkata, "Yotaru, bagaimana? Apakah ka

최신 챕터

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2309 Kakak

    Werdi membungkukkan badannya di hadapan Ardika dengan sopan.Raina dan yang lainnya juga berkata dengan penuh hormat, "Kak Ardika, kamu adalah orang yang berbesar hati, beri kami kesempatan untuk mengungkapkan permintaan maaf kami padamu, ya!""Ibarat nggak kenal maka nggak sayang. Kelak kita adalah teman baik. Kak Ardika, kamu adalah kakak kami!"Menyaksikan pemandangan ini, Futari yang berdiri di samping Ardika pun kebingungan.Dia tahu Werdi dan yang lainnya punya niat jahat, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi mereka yang akan mempersulit kakak iparnya.Namun, siapa sangka mereka benar-benar meminta maaf pada Ardika?Pertunjukan apa yang mereka mainkan ini?"Setelah melakukan kesalahan, tahu mengintrospeksi diri adalah hal yang baik. Aku juga bukan tipe orang yang berpemikiran sempit."Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kejadian tadi malam sudah berlalu, anggap saja nggak pernah terjadi. Kelak kita semua adalah teman.""Hahaha, Kak Ardika b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2308 Sekolah Bela Diri Sopran

    Sementara itu, di antara sekian banyaknya sekolah bela diri ini, tentu saja yang paling terkenal adalah sekolah bela diri di bawah naungan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, Sekolah Bela Diri Sopran. Akan tetapi, sesungguhnya sekolah bela diri ini dikendalikan oleh Keluarga Gozali.Usai memarkirkan mobilnya, saat Ardika berjalan menuju ke Sekolah Bela Diri Sopran bersama Futari, dia melihat ada sebuah bangunan kuno yang dipenuhi gaya Negara Jepara berlokasi di seberang sekolah bela diri."Sekolah Bela Diri Laido!"Sebuah papan yang tergantung di depan pintu, bertuliskan empat kata menggunakan bahasa Negara Nusantara itu membuat Ardika menghentikan langkah kakinya. Dia menyipitkan matanya.Aura membunuh kuat yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh Ardika terpancar dari empat kata besar tersebut!Sekolah Bela Diri Laido ini merupakan sekolah bela diri yang pasti bisa menempati peringkat tiga besar di antara sekian banyaknya sekolah bela diri di Negara Jepara. Banyak ahli bela di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2307 Masalah Sudah Datang

    Walaupun Ardika tidak memiliki kesan baik terhadap Tuan Besar Keluarga Liwanto ini, tetapi karena ini menyangkut hal besar ibu mertuanya, dia hanya mengangguk."Baiklah, saat senggang nanti aku akan pergi memilihkan hadiah untuk beliau. Futari, kamu juga bantu beri aku referensi, ya."Futari mengangguk dengan patuh.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering."Raina menelepon lagi."Melihat nama yang berkedip di layar ponselnya, Futari langsung mengerutkan hidungnya.Dia sama sekali tidak ingin menerima panggilan telepon dari Raina.Namun, setelah Futari menolak panggilan telepon tersebut, Raina kembali meneleponnya, membombardirnya dengan panggilan telepon berturut-turut.Dengan sorot mata agak dingin, Ardika berkata, "Kalau nggak, kamu jawab aja teleponnya. Mari kita lihat apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu."Kalau wanita itu ingin mencari masalah dengan Futari, itu artinya pelajaran yang diberikannya pada wanita itu malam sebelumnya masih belum cukup.Mendengar ucapan kakak ipar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status