Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1318 Menyerang

Share

Bab 1318 Menyerang

Author: Sarjana
last update Last Updated: 2024-09-11 18:00:00
"Ardika, ada satu kalimat yang sangat bagus, yaitu orang yang menuduhmu lebih tahu jelas kamu hanya dituduh."

"Jadi, aku tahu jelas kamu bukanlah pemimpin kelompok penjahat yang sesungguhnya. Palingan kamu hanya mengenal beberapa orang dunia preman saja."

"Aku memberitahumu semua ini bukan karena aku ingin membersihkan namamu."

"Aku hanya ingin kamu tahu seberapa besar kekuatan dan pengaruh tulisan. Hanya dengan satu artikel saja, aku sudah bisa menjadikanmu sebagai musuh penduduk di seluruh negeri ini."

"Jadi, kalau kamu nggak tahu diri lagi dan melawan Kak Teodor, aku nggak akan keberatan untuk mengunggah satu artikel baru lagi! Aku akan membuatmu dan istrimu jatuh dalam jurang yang sangat dalam dan nggak akan bisa membalikkan keadaan lagi selamanya!"

Yotaru berbicara panjang lebar.

Dia bersikap sangat angkuh, seolah-olah dia adalah sosok dewa yang bisa mengendalikan hidup dan mati Ardika dengan mudah.

Sebagai awak media, dia memang berpikiran seperti itu.

Orang-orang sepertinya bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1319 Serahkan Saham Padaku

    Saat ini, Yotaru sama sekali sudah tidak terlihat elegan seperti sebelumnya.Ekspresi jahat dan ganas tampak di wajahnya.Awalnya dia mengira hanya dengan beberapa patah kata darinya, dia sudah bisa mengendalikan situasi. Kemudian, dia akan mengambil saham Perusahaan Investasi Mahasura, lalu melenggang pergi dengan santai di bawah tatapan kagum dan hormat semua orang.Namun, tamparan dadakan yang dilayangkan oleh Ardika ke wajahnya, langsung mengacaukan rencana indahnya."Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?! Ardika, kamu harus membayar harga atas satu tamparan ini! Harga yang nggak sanggup kamu tanggung!"Yotaru menggertakkan giginya dan melontarkan kata-kata itu sambil mengentakkan kakinya dengan kesal."Oh? Harga yang nggak sanggup aku tanggung, ya? Kalau begitu, aku harus melayangkan beberapa tamparan lagi ke wajahmu."Seulas senyum dingin tersungging di wajah Ardika. Tiba-tiba, dia melangkah maju, mengangkat lengannya, lalu melayangkan tamparan ke wajah pria itu lagi."P

    Last Updated : 2024-09-11
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1320 Menginginkan Semua Saham

    Saat ini, tidak hanya Yotaru seorang yang menyadari hal tersebut, orang-orang lainnya juga sudah menyadarinya.Walaupun Ardika berbicara dengan nada bernegosiasi, tetapi tidak ada seorang pun yang beranggapan Ardika benar-benar sedang bernegosiasi dengan Yotaru.Pria idiot itu ingin memaksa Yotaru untuk menyerahkan saham padanya!"Ardika, kamu benar-benar bernyali besar! Berani-beraninya kamu merebut saham Perusahaan Investasi Mahasura, apa kamu mau mati?!"Teodor marah besar.Ardika meminta Yotaru untuk menyerahkan saham tepat di hadapannya, bukankah sama saja dengan mempermalukannya di depan umum?!"Dia terlalu bising, suruh orang-orangmu untuk 'mempersilakannya' diam."Ardika berkata pada Levin tanpa mengangkat kepalanya.Tanpa menunggu instruksi dari Levin, seorang pria bersetelan jas langsung melangkah maju, menarik Teodor dan melayangkan dua tamparan ke wajah pria itu.Akhirnya Teodor diam juga.Ardika menyipitkan matanya, menatap Yotaru dan berkata, "Yotaru, bagaimana? Apakah ka

    Last Updated : 2024-09-11
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1321 Sang Pemain

    Saham yang dipegang oleh puluhan awak media tersebut bukanlah satu kesatuan.Namun, begitu mereka semua menyerahkan saham yang mereka pegang kepada Ardika seorang, maka dia akan berubah menjadi pemegang saham besar Perusahaan Investasi Mahasura.Dalam rapat pemegang saham, dia akan memiliki hak suara yang besar.Selain itu, dia juga bisa menjadi petinggi perusahaan. Bahkan, kalau dia bisa mengendalikan semua ini dengan baik, dia bisa menunjuk seorang presdir baru yang menuruti ucapannya!Saat ini, sekalipun orang bodoh, juga sudah mengetahui betapa besarnya ambisi Ardika!Pantas saja saat para awak media menandatangani dokumen penyerahan saham, Ardika hanya menyaksikan dengan tenang tanpa maju untuk menghentikan mereka.Ternyata dia sedang menunggu momen ini.Setelah saham Perusahaan Investasi Mahasura menjadi milik para awak media tersebut, dia baru akan merampas semua saham itu dari mereka!Sebenarnya, dia sama sekali tidak tertarik dengan saham Perusahaan Investasi Mahasura yang tak

    Last Updated : 2024-09-11
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1322 Blokir Saja

    Begitu Ardika selesai berbicara, beberapa orang pria berpakaian hitam itu sudah mulai mengambil tindakan."Ahhh ....""Ahh, kakiku sudah patah!""Aku berikan ... aku akan memberikan sahamku padamu, oke ...."Suara teriakan menyedihkan menggema di seluruh tempat itu.Bagi orang yang tidak tahu, mungkin mereka akan merasa telah mengunjungi neraka di dunia!Semua awak media gemetar ketakutan. Mereka benar-benar sudah terkejut setengah mati.Di mata mereka, Ardika benar-benar sudah menggila.Bagaimana dia berani melakukan hal seperti itu?Apakah dia tidak takut kalau sampai hal ini terekspos, maka masalah ini akan sulit terselesaikan?"Bagi beberapa orang yang telah bersedia untuk menyerahkan saham mereka, bawa mereka tandatangani kontrak."Ardika melambaikan tangannya.Beberapa orang awak media yang akhirnya menyerahkan setelah kaki mereka dipatahkan pun segera dibawa pergi untuk menandatangani kontrak.Walaupun demikian, masih ada dua puluhan orang awak media yang masih ragu dan bersiker

    Last Updated : 2024-09-11
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1323 Tidak Meninggalkan Jejak Sama Sekali

    "Hahaha, Ardika, apa kamu sedang mengigau?!""Media Pixi milikku memiliki lebih dari sepuluh juta pengikut, memangnya bisa diblokir begitu saja? Hanya karena dua kata darimu itu?"Melihat Ardika memutuskan panggilan telepon setelah mengucapkan dua kata singkat itu, awak media dari Media Pixi tertawa terbahak-bahak. Ekspresi mengejek tampak jelas di wajahnya."Biarpun kamu ingin berlagak hebat untuk menakut-nakuti orang, bisakah kamu berakting sedikit lebih bagus?!"Di platform mana pun, sebuah akun dengan jumlah penggemar lebih dari sepuluh juta, sudah termasuk menduduki posisi puncak.Akun seperti itu sudah bisa memengaruhi laporan data platform, bahkan memengaruhi nilai saham.Jangankan Media Pixi yang jarang terlibat dalam opini buruk publik, bahkan akun-akun yang bekerja sama dengan kekuatan luar dan diam-diam mengutarakan komentar yang mengkhianati negara, selama tidak ada bukti yang sangat kuat, demi menjaga keuntungan sendiri, pihak platform juga akan melakukan yang terbaik untu

    Last Updated : 2024-09-12
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1324 Cari Mati Sendiri

    Dalam sekejap, suasana di kantor Teodor berubah menjadi sunyi senyap.Semua orang sudah mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh kepala departemen TikTok itu."Nggak mungkin!"Awak media dari Media Pixi itu berteriak dengan menyedihkan.Akun dengan jumlah lebih dari sepuluh juta pengikut yang telah dijalankannya dengan susah payah selama bertahun-tahun.Baru dua tahun terakhir ini menghasilkan uang! Dia masih ingin menghasilkan lebih banyak uang lagi!Namun, bisa-bisanya akunnya itu tiba-tiba menghilang dari internet tanpa meninggalkan jejak sama sekali.Akun itu adalah satu-satunya aset yang dimilikinya!Sambil mencengkeram ponselnya dengan erat, awak media dari Media Pixi itu berteriak dengan marah, "Kak Dervo, kalian nggak bisa begini. Aku sudah menandatangani kontrak dengan TikTok, kalian nggak bisa melanggar kontrak ....""Oh ya, masih ada satu hal lagi."Sebelum dia selesai berbicara, ucapannya sudah disela oleh kepala departemen TikTok itu."Mengenai kasus bunuh diri seora

    Last Updated : 2024-09-12
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1325 Menghabisi Anjing

    Tentu saja, awak-awak media ini berbeda dengan awak media dari Media Pixi itu.Hidup mereka tidak bergantung pada TikTok.Mereka masih bisa menyuarakan suara mereka melalui platform internet lainnya. Selain itu, mereka juga bisa menyuarakan pendapat mereka melalui surat kabar.Namun, menghadapi situasi seperti sekarang ini, tidak ada seorang pun yang bersikeras melawan Ardika lagi.Tidak ada seorang pun yang berani bertaruh.Bagaimana kalau akun mereka di platform lain juga diblokir?Bagaimana kalau surat kabar mereka juga sampai diblokade?Itu adalah masalah yang sangat besar.Setelah Ardika menunjukkan cara yang mengejutkan itu, mereka semua tidak mungkin sebodoh itu, sampai-sampai beranggapan hal seperti itu tidak mungkin terjadi."Tuan Ardika, aku akan menyerahkan sahamku! Aku akan menandatangani kontrak sekarang juga!""Kalau Tuan Ardika menginginkan saham, ambil saja, kami juga berniat untuk memberikannya pada Tuan Ardika ...."Dalam sekejap, akhirnya sekelompok awak media itu pu

    Last Updated : 2024-09-12
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1326 Opini Publik Berbalik

    Di belakang anggota Departemen Pajak, masih ada anggota dari berbagai departemen terkait.Terutama anggota kepolisian, sekitar ratusan orang dikerahkan dan sedang mengepung gedung perkantoran di mana kantor Teodor berlokasi saat ini!Tak lama kemudian, Teodor dan bukti-bukti tindak kejahatan yang telah dilakukannya pun dibawa pergi.Selain Teodor, staf-staf kantor Teodor, serta Zakari dan yang lainnya yang dikirim kemari untuk mengantar dokumen pengalihan saham oleh Amir juga dibawa pergi.Elsen juga sudah dibawa pergi.Karena Teodor tahu hidupnya sudah sepenuhnya hancur, dia mulai menyeret orang-orang lain untuk ikut hancur bersamanya.Dia langsung mengakui bahwa dia menandatangani kontrak "ilegal" dengan Kanadan Gosteo, juga dengan tujuan untuk menghindari pajak.Kalau bukan karena sedang diborgol, Elsen benar-benar ingin menerjang ke arah anjing gila itu dan mencabik-cabiknya hidup-hidup!Ekspresi sekelompok orang awak media itu berubah menjadi pucat pasi.Pemandangan di hadapan mer

    Last Updated : 2024-09-12

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1818 Benci Sekaligus Takut

    Begitu Desta selesai berbicara, suasana seperti membeku sesaat.Kemudian, terdengar teriakan penuh amarah orang-orang Keluarga Dougli."Keluarga Unima, kalian sedang cari mati!""Di mana Ardika? Suruh dia keluar! Aku akan menghabisinya!"" ... "Bahkan orang-orang seperti Olin dan Danu yang sudah lama berlatih untuk mengendalikan emosi mereka, sosok Duta Perbatasan yang selalu tenang dan tidak menunjukkan gejolak emosi mereka, saat ini api amarah juga tampak membara di mata mereka. Mereka bahkan menggertakkan gigi mereka dengan kesal.Apa yang dimaksud dengan memberikan peti mati ini untuk digunakan oleh Tridon, adalah sebuah bentuk meninggikan diri Tridon?Selain itu, Tridon bahkan disuruh untuk berbaring di dalam dengan patuh dan mengubur diri sendiri?Walaupun tidak ada yang beranggapan Ardika memiliki kekuatan seperti ini.Apalagi memahami dari mana sumber kepercayaan Ardika untuk mengucapkan kata-kata seperti ini.Namun, biarpun kata-kata ini hanya sekadar omong kosong belaka, tet

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1817 Untuk Tuan Tridon

    Karena di tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut, ada delapan belas orang pria yang mengangkat sebuah peti mati raksasa.Apa yang sedang mereka lakukan?Memprovokasi?Tepat pada saat semua orang sedang bertanya-tanya, Tridon yang berdiri di depan aula duka berkata dengan dingin, "Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, kalian sudah terlambat.""Tapi, dengan mempertimbangkan kalian telah bersusah payah membawakan sebuah peti mati berkualitas bagus untuk muridku, aku bisa mengampuni nyawa kalian.""Sekarang, kemarilah dan berlututlah, bersujud menyesali perbuatan kalian."Kemarin Tridon sudah tahu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax mencarikan sebuah peti mati berkualitas bagus.Karena itulah, dia tidak berpikir banyak. Dia hanya mengira tiga keluarga ini datang terlambat demi mengantarkan peti mati.Biarpun demikian, dia juga harus membuat orang-orang ini bersujud, menyesali perbuatan mereka di hadapan banyak orang.Bukan karena alasan lain, melainkan karen

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1816 Terlambat

    "Ini adalah pernyataan yang kusampaikan dengan mewakili Keluarga Dougli Galea dan mewakili cabang Keluarga Dougli yang tersebar di seluruh wilayah Negara Nusantara!""Kalau Kediaman Wali Kota Banyuli menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Wali Kota Banyuli!""Kalau Kediaman Kodam Provinsi Denpapan menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Kodam Provinsi Denpapan!"Mendengar ucapan yang disertai dengan niat membunuh yang kuat sekaligus mengintimidasi itu, semua orang terkejut.Kalau Kediaman Wali Kota menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Wali Kota.Kalau Kediaman Kodam menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Kodam.Di seluruh kota ini, siapa yang berani melontarkan kata-kata seperti itu di depan umum?Hanya Tridon seorang yang berani melakukannya.Saat ini, bahkan Olin dan Danu, yang merupakan kodam tingkat provinsi pun, menatap Tridon dengan sorot mata agresif.Mereka menduduki posisi itu, tentu saja mereka tahu jelas Kediaman Kodam sebuah provinsi mewak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1815 Menuntut Keadilan

    Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in

DMCA.com Protection Status