Terlebih lagi, Hongkem benar-benar berperan sebagai pahlawan terlepas dari kondisi menyedihkan mereka saat ini.Menghadapi pahlawan seperti itu, tentu saja akan memicu rasa simpati banyak orang.Karena itulah, orang-orang yang tak terhitung jumlahnya segera masuk dalam siaran langsung Hongkem.Awalnya hanya ada ribuan penonton di siaran langsung Taobo Hongkem, tiba-tiba jumlah penonton meningkat secara signifikan.Seratus ribu ... satu juta ... sepuluh juta!Dalam waktu sehari saja, penonton di siaran langsung berbagai platform besar Hongkem membludak!"Maaf!""Maaf!"" ... "Saking banyaknya komentar permintaan maaf, komentar-komentar itu bahkan sudah tidak bisa terbaca dengan jelas.Produk Hongkem yang terjual di internet langsung meningkat secara signifikan!Begitu satu produk ditawarkan, dulu biarpun penyiar sudah bersusah payah untuk mempromosikan produk, tetap saja tidak terjual, tetapi sekarang mereka langsung kehabisan stok barang dalam waktu hitungan detik saja!Di Starindum.
Hongkem populer dalam waktu satu malam saja.Seperti yang Ardika katakan sebelumnya, Hongkem benar-benar sudah terkenal di seluruh Negara Nusantara!Karena stok barang Hongkem tidak memadai, mereka benar-benar sakit kepala menghadapi situasi sekarang ini. Ya, mereka merasa kesulitan dan senang pada saat bersamaan.Beberapa yayasan investasi juga sudah melihat potensi besar yang tiba-tiba ditunjukkan oleh Hongkem.Hari itu juga, sudah ada puluhan orang investor yang terbang ke Kota Banyuli.Bangsal tempat Hadiman dirawat dipenuhi dengan orang-orang tersebut."Pak Hadiman, Yayasan Investasi Homi bersedia untuk berinvestasi pada Hongkem. Selama Pak Hadiman setuju, kami bersedia menawarkan sebuah proposal investasi yang memuaskan untukmu. Seharusnya Pak Hadiman juga tahu kedudukan Yayasan Investasi Homi di dunia investasi!""Hehe, memangnya Yayasan Investasi Homi sangat hebat? Yayasan Investasi Luyan nggak setuju! Pak Hadiman, jangan dengarkan ucapannya! Dia sama sekali nggak menunjukkan k
Saat para investor dari berbagai penjuru negeri masih belum mengetahui apa pun tentang Ardika dan sedang menggerakkan relasi untuk menyelidiki latar belakang Ardika.Grorius Dienga, investor dari Provinsi Denpapan sekaligus merupakan presdir Perusahaan Investasi Denpapan sudah mengetahui identitas Ardika dari bawahannya yang merupakan penduduk asli Kota Banyuli."Menantu benalu keluarga kelas dua, presdir Grup Bintang Darma, juga merupakan 'pemeran utama' dalam kasus Teodor kali ini, serta dianggap sebagai duri oleh Amir .... Ckckck, orang yang satu ini menarik juga."Di lantai bawah rumah sakit, setelah mendengar laporan dari asistennya, Grorius terkekeh."Pergilah, pesan sebuah ruang pribadi paling mewah di hotel paling berkelas di Kota Banyuli, lalu kirimkan undangan kepada Ardika. Malam ini aku akan mengundangnya makan bersama."Grorius menyampaikan instruksi pada asistennya dengan nada datar.Asistennya tertegun sejenak, lalu berkata secara refleks, "Pak Grorius, bagaimanapun juga
"Bantuan apa?"Grorius mengajukan pertanyaan itu dengan penasaran.Huris berkata, "Baru-baru ini, Kak Grorius memberi adikku sebuah mobil Koenigsegg, masih ingat, 'kan?""Tentu saja aku ingat. Itu adalah pemberian dari orang lain untukku. Karena aku sudah lanjut usia, nggak cocok mengendarai mobil itu lagi. Jadi, aku menghadiahkannya kepada Tuan Muda Yudin sebagai hadiah ulang tahun."Grorius bertanya, "Ada apa dengan mobil itu?"Dia baru pulang berlibur dari luar negeri, tidak tahu apa yang telah terjadi."Huh, semuanya salah adik pecundangku itu. Dia pergi ke Kota Banyuli untuk bersenang-senang, tapi dia malah dilumpuhkan oleh penguasa di sana. Mobilnya juga dirampas. Saat ini, dia masih berbaring di rumah sakit dalam kondisi kaki patah. Benar-benar mempermalukan Keluarga Sudibya saja!"Huris melontarkan kata-kata itu dengan nada sedingin es.Dia sama sekali tidak merasa simpati terhadap apa yang dialami oleh Yudin, adiknya.Ya, namanya juga keluarga kaya terkemuka yang memiliki aset
"Siapa Grorius itu? Apa latar belakangnya?"Setelah menerima panggilan telepon dari Elsy, Ardika baru tahu Grorius mengirimkan undangan untuk mengundangnya makan bersama.Awalnya dia malas menanggapi undangan tersebut.Namun, begitu melihat lokasi ditetapkan di Klub Mobil Balap Showroom Mobil Neptus, dia mulai menunjukkan sedikit ketertarikan.'Oh? Kenapa tempat ini lagi ....'"Pak Ardika, Grorius adalah presdir Perusahaan Investasi Denpapan, juga merupakan tokoh hebat yang kedudukannya setara dengan Amir di dunia investasi. Latar belakangnya misterius, seharusnya dia mencarimu karena urusan Hongkem."Elsy memberi tahu Ardika informasi yang diketahuinya dengan cepat.Begitu Hongkem populer, bahkan jumlah pengunjung Starindum juga meningkat secara signifikan. Boleh dibilang, satu masalah yang dikhawatirkannya sudah terselesaikan.Latar belakang misterius?Palingan hanya karena memiliki hubungan dekat dengan keluarga kaya terkemuka tertentu.Di mata orang biasa, latar belakang Amir juga
Organisasi Redim bahkan membeli jasa netizen dan penulis artikel untuk membersihkan nama mereka dari berbagai sudut pandang.Intinya, pelaku utama dari semua kejadian ini adalah Oscar.Dalam kasus memopulerkan Teodor kali ini, Oscar, pengurus Organisasi Redim cabang Provinsi Denpapan ini yang telah menyelewengkan kekuasaan untuk kepentingan sendiri.Selain itu, di bawah arahan dari netizen dan artikel-artikel yang dibeli oleh Organisasi Redim, bahkan penangkapan Oscar pun dijadikan sebagai kontribusi yang diberikan oleh Organisasi Redim.Petinggi Organisasi Redim maju untuk memberikan klarifikasi, menyatakan bahwa setelah mengetahui tindakan Oscar, mereka tidak memilih untuk melindungi pelaku kejahatan itu, melainkan segera lapor polisi, agar Oscar menerima hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.Intinya, Organisasi Redim mengutarakan seolah-olah mereka tidak salah apa-apa dan tidak tahu apa-apa.Dengan pengaruh Organisasi Redim, tanpa butuh waktu lama, dampak negatif yang dibawa ole
"Jelita, apa maksudmu?!"Samar-samar, ekspresi marah tampak di wajah Luna.Dia tidak menyangka begitu bertemu saja, Jelita sudah mencari masalah dengannya, bahkan menuduhnya mencuri mobil!"Eh, kamu masih berpura-pura bodoh, ya? Apa aku masih perlu menjelaskan apa yang kumaksud?"Jelita mendecakkan lidahnya, menoleh, mengalihkan pandangannya ke arah anggota Klub Mobil Balap itu, lalu menunjuk Luna dan berkata dengan volume suara tinggi, "Mungkin masih ada di antara teman-teman yang belum mengetahui identitas wanita ini, 'kan? Kalau begitu, aku akan memperkenalkannya pada kalian.""Wanita ini bernama Luna. Yah, kelihatan dari luar dia adalah Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli, serta presdir Grup Hatari.""Tapi sesungguhnya, dia dan suami pecundangnya adalah pencuri mobil!""Semuanya, coba kalian lihat mobil Koenigsegg di depan pintu itu. Bagi anggota Klub Mobil Balap, seharusnya sudah tahu jelas siapa pemilik mobil itu, 'kan?"Jelita berjalan ke arah jendela, lalu menunjuk ke arah Koen
"Pffftttt!"Jelita langsung tertawa. "Hahahaha .... Semuanya, kalian sudah dengar, 'kan? Dia bilang mobil apa? Maserati Quattroporte?""Hahaha ...."Anggota Klub Mobil Balap yang berada di tempat itu juga tertawa terbahak-bahak."Luna cantik, aku bukannya ingin mempermalukanmu, tapi orang yang mengendarai Maserati belum memenuhi kualifikasi untuk bergabung dengan klub kami.""Apa mungkin kamu sedang bercanda pada kami? Sebuah Maserati Quattroporte milikmu yang bernilai empat miliar dirusak, tapi Tuan Muda Yudin malah memberimu sebuah Koenigsegg yang paling nggak bernilai 100 miliar sebagai kompensasi?""Kamu menganggap Tuan Muda Yudin bodoh, atau menganggap kami bodoh?"Para anggota klub tertawa terbahak-bahak.Mobil sebesar empat miliar dirusak, tetapi meminta mobil sebesar 100 miliar sebagai kompensasi?Bukankah itu adalah hal yang di luar nalar?Siapa pun tidak akan memercayainya.Luna berkata dengan ekspresi terkejut sekaligus ketakutan, "Mobil itu benar-benar bernilai 100 miliar?"
Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka
"Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me
"Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag
Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu
Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We
"Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P
Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali
Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan
Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d