Mendengar teriakan dingin Ardika, Teodor langsung melangkah mundur dua langkah saking ketakutannya.Dia menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus marah. "Ardika, kamu nggak setuju?""Apakah kamu nggak mengerti kata-kataku? Bisa-bisanya kamu nggak mempertimbangkannya?!"Dia tidak menyangka, jelas-jelas dia sudah menawarkan berbagai keuntungan untuk Ardika.Siapa pun tidak akan bisa menahan godaan seperti itu.Bagaimanapun juga, seorang selebriti internet sepertinya, bisa membawa keuntungan yang sangat besar.Sangat jarang ada orang yang hatinya tak tergerak.Namun, setelah dia berbicara panjang lebar, sikap Ardika malah tetap sama saja.Dengan memasang ekspresi datar, Ardika berkata dengan datar, "Teodor, kata-kata yang sama sudah pernah kubilang saat kamu menjadi Duta Promosi Vila Bistani sebelumnya.""Tapi, aku nggak punya kebiasaan berkompromi dengan orang jahat.""Oh, nggak, mendeskripsikanmu sebagai orang jahat malah sudah terlalu meninggikanmu. Palingan kamu hanya layak dis
"Aku punya bukti langsung, kalian bisa mengirim orang ke kantor Teodor untuk melakukan penyelidikan ...."Hingga Ardika memutuskan panggilan teleponnya, suasana di lobi kantor Teodor tetap sangat hening.Semua orang menatap Ardika dengan tercengang.Tidak ada seorang pun yang menyangka, setelah Elsen dan Teodor mengucapkan kata-kata seperti itu, Ardika tetap melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib tanpa ragu!Eh ... eh ... eh .... Dasar idiot itu!Sebenarnya apakah dia adalah seorang tokoh hebat?Atau dia ingin menyeret Teodor untuk hancur bersama?Semua orang tahu masalah kali ini sudah sepenuhnya membesar.Di Negara Nusantara, ada sebuah pepatah.Ada dua hal yang tidak bisa dihindari oleh penduduk Negara Nusantara.Hal yang pertama adalah kematian.Hal yang kedua adalah membayar pajak!Karena itulah, Departemen Pajak Negara Nusantara adalah lembaga penegak hukum yang paling kuat di negara ini.Ardika menyampaikan laporan dengan menyebutkan nama asli. Pihak Departemen Paj
"Eh, Ardika, cepat serahkan bukti-buktinya! Kami akan mengampuni nyawamu!""Seharusnya kamu lihat dulu ada berapa orang di pihakmu! Berani-beraninya kamu datang membuat keributan di kantor Teodor! Kamu mendesak kami ke jalan buntu, maka kami akan menghabisimu!"" ... "Sambil mengepung Ardika dan yang lainnya, staf-staf kantor Teodor berteriak dengan keras dan memasang ekspresi ganas.Kaki Zendaya dan orang-orang Hongkem sampai terasa lemas saking ketakutannya.Mereka benar-benar takut orang-orang itu benar-benar menggila!Namun, Ardika tetap tampak tenang. Dia bahkan tertawa dan berkata, "Teodor, boleh dibilang kamu sudah pernah kuhajar beberapa kali.""Apakah kamu merasa pecundang-pecundang di kantormu ini cukup untuk menghadapiku seorang?"Ekspresi Teodor berubah menjadi agak muram. Tentu saja dia tahu jelas kekuatan Ardika.Sebelumnya, saat berada di lokasi penyelamatan korban bencana, satu per satu dari belasan pengawal elite yang dipekerjakannya secara khusus dari Perusahaan Tirn
"A ... Apa?! Tuan Muda Kedua Keluarga Septio Provinsi Aste?!"Begitu mendengar Elsen menyebut nama pemuda itu, Teodor langsung berseru dengan terkejut.Saat ini, baik ekspresinya maupun staf-staf kantor Teodor tampak pucat. Sangat jelas mereka ketakutan.Karena semua orang sudah mendengar ucapan Levin dengan sangat jelas! Tuan Muda Kedua Keluarga Septio itu memanggil Ardika dengan panggilan Kak Ardika!Bagaimana seorang Tuan Muda Kedua Keluarga Septio Provinsi Aste bisa begitu patuh pada Ardika yang merupakan seorang menantu benalu?Semua orang benar-benar tidak mengerti.Namun, hal itu sudah tidak penting lagi sekarang.Melihat Ardika dikepung oleh staf-staf kantor Teodor, Levin langsung marah besar. "Dasar sekelompok anjing! Siapa yang memberi kalian nyali, sampai-sampai kalian berani mengepung Kak Ardika?!""Serang! Patahkan satu kaki mereka semua!"Begitu Levin melambaikan tangannya, pria-pria kekar bersetelan jas yang dibawanya kemari langsung menerjang ke arah staf-staf kantor Te
"Ya, benar, kami juga memiliki pemikiran yang serupa.""Tuan Muda Levin tenang saja ...."Saat itu juga, sudah ada beberapa orang yang memilih untuk tunduk.Namun, masih ada beberapa orang yang dilema.Walaupun pengaruh Keluarga Septio Provinsi Aste memang besar, tetapi janji Teodor sebelumnya membuat mereka sulit untuk mengambil keputusan untuk sesaat."Kak Teodor, orang Perusahaan Investasi Mahasura sudah membawa dokumen pengalihan saham kemari!"Tepat pada saat ini, seorang staf berseru.Tak lama kemudian, seorang petinggi Perusahaan Investasi Mahasura muncul di depan pintu lobi dengan membawa beberapa orang bawahannya dan pengacara.Merasakan suasana tegang di tempat tersebut, serta melihat ratusan pria bersetelan jas yang dibawa oleh Levin kemari, sekelompok orang itu pun merasa agak ragu.Namun, seakan-akan melihat penyelamatnya, Teodor buru-buru berkata dengan volume suara tinggi, "Pak Zakari, cepat bagikan dokumen pengalihan saham itu kepada teman-teman media!"Teodor mengetahu
"Bajingan! Dasar sekelompok bajingan!"Levin berteriak dengan marah sambil mengentakkan kakinya dengan kesal.Namun, menghadapi aliansi media itu, dia benar-benar tidak berdaya.Seperti yang dikatakan oleh wartawan tersebut, masing-masing dari mereka memiliki pendukung. Walaupun mereka tidak bisa dikatakan bisa mewakili dunia media Negara Nusantara, paling tidak sudah termasuk sebagian dari anggota dunia media.Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan media tersebut memiliki keuntungan yang sama dan bersatu teguh.Dia tidak bisa bertindak gegabah tanpa mempertimbangkan apa pun.Kalau dia benar-benar memusuhi pendukung-pendukung orang-orang ini, Keluarga Septio juga akan kewalahan.Melihat amarah tidak berdaya Levin, awak media yang berbicara tadi menjadi makin bangga. Dia berkata seolah-olah berbaik hati membujuk Levin, "Sebenarnya kami juga nggak ingin berselisih dengan Tuan Muda Levin. Selama Tuan Muda Levin nggak mengganggu kami menghasilkan uang, kita sama-sama senang.""Namaku Yotaru
"Ardika, ada satu kalimat yang sangat bagus, yaitu orang yang menuduhmu lebih tahu jelas kamu hanya dituduh.""Jadi, aku tahu jelas kamu bukanlah pemimpin kelompok penjahat yang sesungguhnya. Palingan kamu hanya mengenal beberapa orang dunia preman saja.""Aku memberitahumu semua ini bukan karena aku ingin membersihkan namamu.""Aku hanya ingin kamu tahu seberapa besar kekuatan dan pengaruh tulisan. Hanya dengan satu artikel saja, aku sudah bisa menjadikanmu sebagai musuh penduduk di seluruh negeri ini.""Jadi, kalau kamu nggak tahu diri lagi dan melawan Kak Teodor, aku nggak akan keberatan untuk mengunggah satu artikel baru lagi! Aku akan membuatmu dan istrimu jatuh dalam jurang yang sangat dalam dan nggak akan bisa membalikkan keadaan lagi selamanya!"Yotaru berbicara panjang lebar.Dia bersikap sangat angkuh, seolah-olah dia adalah sosok dewa yang bisa mengendalikan hidup dan mati Ardika dengan mudah.Sebagai awak media, dia memang berpikiran seperti itu.Orang-orang sepertinya bisa
Saat ini, Yotaru sama sekali sudah tidak terlihat elegan seperti sebelumnya.Ekspresi jahat dan ganas tampak di wajahnya.Awalnya dia mengira hanya dengan beberapa patah kata darinya, dia sudah bisa mengendalikan situasi. Kemudian, dia akan mengambil saham Perusahaan Investasi Mahasura, lalu melenggang pergi dengan santai di bawah tatapan kagum dan hormat semua orang.Namun, tamparan dadakan yang dilayangkan oleh Ardika ke wajahnya, langsung mengacaukan rencana indahnya."Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?! Ardika, kamu harus membayar harga atas satu tamparan ini! Harga yang nggak sanggup kamu tanggung!"Yotaru menggertakkan giginya dan melontarkan kata-kata itu sambil mengentakkan kakinya dengan kesal."Oh? Harga yang nggak sanggup aku tanggung, ya? Kalau begitu, aku harus melayangkan beberapa tamparan lagi ke wajahmu."Seulas senyum dingin tersungging di wajah Ardika. Tiba-tiba, dia melangkah maju, mengangkat lengannya, lalu melayangkan tamparan ke wajah pria itu lagi."P
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan
Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut
Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag
Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd
"Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening
Begitu Desta selesai berbicara, suasana seperti membeku sesaat.Kemudian, terdengar teriakan penuh amarah orang-orang Keluarga Dougli."Keluarga Unima, kalian sedang cari mati!""Di mana Ardika? Suruh dia keluar! Aku akan menghabisinya!"" ... "Bahkan orang-orang seperti Olin dan Danu yang sudah lama berlatih untuk mengendalikan emosi mereka, sosok Duta Perbatasan yang selalu tenang dan tidak menunjukkan gejolak emosi mereka, saat ini api amarah juga tampak membara di mata mereka. Mereka bahkan menggertakkan gigi mereka dengan kesal.Apa yang dimaksud dengan memberikan peti mati ini untuk digunakan oleh Tridon, adalah sebuah bentuk meninggikan diri Tridon?Selain itu, Tridon bahkan disuruh untuk berbaring di dalam dengan patuh dan mengubur diri sendiri?Walaupun tidak ada yang beranggapan Ardika memiliki kekuatan seperti ini.Apalagi memahami dari mana sumber kepercayaan Ardika untuk mengucapkan kata-kata seperti ini.Namun, biarpun kata-kata ini hanya sekadar omong kosong belaka, tet
Karena di tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut, ada delapan belas orang pria yang mengangkat sebuah peti mati raksasa.Apa yang sedang mereka lakukan?Memprovokasi?Tepat pada saat semua orang sedang bertanya-tanya, Tridon yang berdiri di depan aula duka berkata dengan dingin, "Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, kalian sudah terlambat.""Tapi, dengan mempertimbangkan kalian telah bersusah payah membawakan sebuah peti mati berkualitas bagus untuk muridku, aku bisa mengampuni nyawa kalian.""Sekarang, kemarilah dan berlututlah, bersujud menyesali perbuatan kalian."Kemarin Tridon sudah tahu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax mencarikan sebuah peti mati berkualitas bagus.Karena itulah, dia tidak berpikir banyak. Dia hanya mengira tiga keluarga ini datang terlambat demi mengantarkan peti mati.Biarpun demikian, dia juga harus membuat orang-orang ini bersujud, menyesali perbuatan mereka di hadapan banyak orang.Bukan karena alasan lain, melainkan karen
"Ini adalah pernyataan yang kusampaikan dengan mewakili Keluarga Dougli Galea dan mewakili cabang Keluarga Dougli yang tersebar di seluruh wilayah Negara Nusantara!""Kalau Kediaman Wali Kota Banyuli menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Wali Kota Banyuli!""Kalau Kediaman Kodam Provinsi Denpapan menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Kodam Provinsi Denpapan!"Mendengar ucapan yang disertai dengan niat membunuh yang kuat sekaligus mengintimidasi itu, semua orang terkejut.Kalau Kediaman Wali Kota menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Wali Kota.Kalau Kediaman Kodam menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Kodam.Di seluruh kota ini, siapa yang berani melontarkan kata-kata seperti itu di depan umum?Hanya Tridon seorang yang berani melakukannya.Saat ini, bahkan Olin dan Danu, yang merupakan kodam tingkat provinsi pun, menatap Tridon dengan sorot mata agresif.Mereka menduduki posisi itu, tentu saja mereka tahu jelas Kediaman Kodam sebuah provinsi mewak
Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in