Share

Bab 1302 Berpura-Pura Menyedihkan dengan Muntah Darah

Begitu melihat sorot mata sedingin es Ardika, secara naluriah tubuh Teodor gemetar sejenak.

Setelah beberapa kali dihajar oleh Ardika sebelumnya, dia sudah trauma.

Namun, tak lama kemudian, Teodor tenang kembali, ekspresinya juga normal kembali. Dia tertawa dingin dan berkata, "Eh, Ardika, apa kamu pikir aku masih takut padamu? Coba saja kalau hari ini kamu berani memukulku!"

Dia memelototi Ardika dengan tajam, lalu berkata pada Leoni, manajernya, "Suruh mereka masuk! Aku akan perlihatkan padanya pengaruhku sekarang!"

Leoni menganggukkan kepalanya, lalu melambaikan tangannya pada seorang staf.

Tak lama kemudian, sekelompok orang yang membawa mikrofon dan kamera menyerbu masuk ke dalam lobi gedung.

"Kak Teodor, akhirnya kamu bersedia menerima wawancara! Kalau boleh tahu apa pemikiranmu mengenai hujan badai yang menerpa Kota Banyuli kali ini, sampai-sampai kamu menyumbangkan dana bantuan sebesar dua triliun?"

"Aku dengar-dengar ada banyak merek besar yang ingin menjadikanmu sebagai Duta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status