Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1303 Aku Akan Memuaskanmu

Share

Bab 1303 Aku Akan Memuaskanmu

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-08 18:00:00
"Ayah, Ayah kenapa?!"

Melihat Hadiman yang tiba-tiba muntah darah, anggota Keluarga Rewind langsung panik.

Ardika mengerutkan keningnya, melangkah maju untuk memeriksa kondisi Hadiman, lalu berkata, "Pengaruh emosi yang bergejolak, malah lebih baik setelah muntah darah, bukan masalah besar. Tapi, sebaiknya dibawa ke rumah sakit untuk beristirahat dengan tenang terlebih dahulu."

"Revina, antarkan ayahmu ke rumah sakit terlebih dahulu."

"Baik, baik ...."

Sambil menyeka air matanya, Revina dan staf-staf Hongkem lainnya segera memapah Hadiman untuk membawanya ke rumah sakit.

Tentu saja keributan di sini menarik perhatian para awak media.

"Eh? Bukankah itu adalah Hadiman, presdir Hongkem? Mengapa dia muntah darah?"

Mereka kembali sibuk mengambil foto, itu adalah berita yang menggemparkan.

Menyaksikan pemandangan itu, Elsen yang berdiri tak jauh dari sana mendengus dingin, lalu berkata dengan nada mengejek, "Si tua bangka itu hanya berpura-pura menyedihkan saja. Sebelumnya, saat Hongkem meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sadria Sjahputra
terlalu bertele tele..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1304 Donasi Palsu

    Selesai berbicara, Ardika mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Levin, meminta Levin untuk membawa anggota kemari.Elsen mendengus dan berkata dengan nada meremehkan, "Eh, kamu sedang menggertak siapa? Jangankan Levin, biarpun kamu memanggil Sean, ayahnya kemari, aku juga nggak takut!"Dengan adanya Teodor sebagai pendukungnya, sekarang dia tidak takut pada siapa pun lagi!Namun, sikap Ardika membuat Elsen sangat kesal."Kak Teodor, coba kamu lihat sendiri! Hingga saat seperti ini, si Ardika itu tetap saja keras kepala! Dia nggak menganggap serius kamu!"Elsen menoleh, sengaja memanas-manasi suasana.Ekspresi Teodor langsung berubah menjadi muram, dia berkata dengan dingin, "Ardika, ajal sudah hampir menjemputmu, tapi kamu nggak sadar juga. Kamu harus tahu jelas tujuanmu menemuiku hari ini, yaitu untuk menyelamatkan dirimu sendiri dan istrimu sekeluarga.""Kalau nggak ingin mati, cepat berlutut di hadapanku!"Sejak dirinya dipukul oleh Ardika di lokasi evakuasi korban bencana, seran

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1305 Aku Beri Kamu Bukti

    Kata-kata lantang yang keluar dari mulut Ardika menggema di seluruh lobi tersebut.Selain suara Ardika, tidak ada suara lain lagi.Para awak media langsung tercengang, tanpa mereka sorot mata mereka berubah menjadi berbinar.Apakah di tangan Ardika benar-benar ada informasi menggemparkan yang bisa diekspos?Dalam sekejap, tatapan mereka terhadap Ardika seperti tatapan anjing setelah mendapati tulang yang menggugah selera.Bahkan ada orang yang mulai memikirkan apakah nanti dia harus menghubungi Ardika secara diam-diam, agar bisa memperoleh informasi itu terlebih dahulu.Begitu sukses, maka dia akan menjadi orang terkenal di dunia media dan menjadi panutan.Banyak wartawan tidak pernah mendapati berita menggemparkan seperti ini seumur hidup mereka.Sementara itu, ekspresi staf-staf di kantor Teodor langsung berubah drastis.Mereka semua bekerja untuk Teodor.Selain itu, Teodor sangat bermurah hati pada mereka.Kalau sampai popularitas Teodor anjlok karena Ardika, ke mana mereka harus me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1306 Tampar Dia Sekali

    Setelah mendengar ucapan Teodor, staf-staf di kantor Teodor pun menghela napas lega.Kemudian, mereka kembali melontarkan kata-kata makian terhadap Ardika.Setelah menyaksikan pertunjukan itu cukup lama, saat ini Elsen tidak bisa menahan dirinya lagi dan berkata dengan nada mengejek, "Eh, Ardika, kulihat kamu benar-benar nggak berkemampuan dan nggak bisa terlepas dari situasi saat ini lagi.""Pecundang tetaplah pecundang. Selain memainkan trik rendahan seperti ini untuk menggertak orang, apa lagi yang bisa kamu lakukan?""Hehe, hanya dengan satu panggilan telepon, kamu bisa meminta pihak Organisasi Redim untuk mengantarkan bukti padamu? Memangnya pecundang sepertimu layak? Kamu pikir kamu siapa?""Aku juga mengenal Pak Oscar dari Organisasi Redim, bagaimana kalau aku meneleponnya kemari untuk melayangkan dua tamparan ke wajahmu?!"Ekspresi memandang rendah Ardika terlukis dengan jelas di wajah Elsen.Organisasi Redim adalah organisasi kemanusiaan yang sudah mendapatkan pengakuan dan pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1307 Amir Marah Besar

    Saat itu juga, terdengar suara orang-orang tersentak di lobi kantor Teodor.Baik para awak media maupun staf-staf kantor Teodor, mereka semua benar-benar tercengang.Penanggung jawab Organisasi Redim bersikap sangat hormat pada Ardika.Selain itu, wanita tersebut benar-benar datang untuk mengantarkan bukti pemalsuan donasi Teodor!I ... ini ....Bagaimana mungkin?!Saat ini, Ardika hanya melambaikan tangannya dengan santai dan berkata, "Aku malas melihatnya lagi, bagikan saja kepada mereka semua, agar mereka semua bisa melihatnya sendiri.""Baik."Zendaya menganggukkan kepalanya dengan penuh hormat sebelum membagikan dokumen-dokumen tersebut kepada para awak media yang berada di lokasi.Para wartawan menerima dokumen yang diserahkan pada mereka dengan setengah curiga.Namun, tak lama kemudian, ekspresi mereka semua langsung berubah drastis."Kak Teodor benar-benar nggak menyumbangkan dana bantuan sepeser pun!""Mengapa uang sebesar 600 miliar itu berasal dari rekening Asosiasi Dagang K

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1308 Menyuap dengan Saham

    "Tapi, Pak Amir, sangat jelas bocah itu ingin meminjam kekuatan media."Teodor berkata dengan sedih, "Impian para wartawan ini adalah mendapatkan bahan untuk membuat berita besar. Selain itu, perusahaan yang menaungi mereka juga memiliki modal. Kalau ingin menundukkan mereka, pasti harus mengeluarkan harga mahal.""Kalau begitu, keluarkan harga mahal untuk tundukkan mereka. Kita bisa menghasilkan uang bersama-sama."Amir berkata dengan nada dingin sekaligus tajam, "Sekarang, kamu lakukan saja apa yang kuperintahkan. Pastikan para wartawan itu berada di pihak yang sama dengan kita, suruh mereka hancurkan Ardika.""Karena Ardika berani cari mati, maka kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisinya!"Amir memang layak disebut sebagai tokoh hebat yang sudah berpengalaman di dunia bisnis selama puluhan tahun.Dalam situasi genting seperti sekarang ini pun, Amir bukan hanya bisa menenangkan diri dengan cepat, melainkan memikirkan cara untuk membalikkan keadaan dan menjatuhkan Ard

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1309 Terlalu Cepat Senang

    "Hmm, kupikir kasus pemalsuan donasi Kak Teodor ini harus diselidiki lebih lanjut, untuk sementara waktu ini, aku nggak akan mengunggah berita dulu.""Ya, benar. Sebagai awak media, kita harus melaporkan berita secara adil dan objektif. Bagaimana kita bisa mengunggah berita dengan gegabah hanya karena beberapa lembar dokumen yang masih belum diperiksa kebenarannya.""Setelah selesai diselidiki dan diperiksa lebih lanjut, baru dibicarakan lagi ...."Satu per satu dari para awak media yang berada di lokasi menyuarakan pemikiran mereka.Wartawan yang detik sebelumnya masih sedang mengetik dengan cepat, langsung menutup laptopnya.Melihat Ardika yang tampak tenang saja, Zendaya sudah tidak bisa menahan diri lagi. Dia melangkah maju dan berkata dengan marah, "Aku adalah penanggung jawab Organisasi Redim cabang Kota Banyuli, bagaimana mungkin bukti pemalsuan donasi yang kuberikan palsu?""Kalian hanya sedang beromong kosong saja! Objektif dan adil apaan?!""Kalian menyebut diri kalian sebaga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1310 Persiapan Matang

    "Apa katamu? Siapa yang menghindari pajak?! Dasar Ardika sialan! Katakan dengan jelas!"Ekspresi bangga Teodor sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak, berubah menjadi kaku seketika.Setelah terdiam selama beberapa detik, dia baru berteriak dengan marah.Terbukti melakukan pemalsuan donasi, masih ada penjelasan yang bisa diberikan.Bagaimanapun juga, dana amal sebesar dua triliun itu baru diumumkan oleh Organisasi Redim ke publik pagi ini.Biarpun kasus ini terekspos, selama media-media yang berpengaruh tidak "menambah-nambah bumbu", memperburuk situasi, menghadapi kecurigaan para netizen, Teodor masih bisa memberi penjelasan. Dia bisa mengatakan donasi dilakukannya dalam beberapa tahapan, ke depannya dia akan mengirimkan dana bantuan secara berkala.Namun, begitu kasus penghindaran pajak terekspos.Itu bukan hanya sekadar masalah menghadapi opini publik, tetapi akan terseret dalam hukum!Karena itulah, para awak media yang berada di tempat itu kembali hening seketika.Mereka menatap

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1311 Berlutut

    "Ardika, sebenarnya apa maumu?!"Setelah linglung sejenak, Teodor mengangkat kepalanya dan memelototi Ardika dengan lekat.Situasi saat ini masih belum seburuk itu.Karena Ardika melemparkan bukti-bukti penghindaran pajaknya ke hadapannya, tidak menyerahkan bukti-bukti tersebut secara langsung kepada pihak yang berwajib, itu artinya situasi masih bisa dibalikkan.Sambil tersenyum, Ardika bertanya balik, "Kalau begitu, Teodor, menurutmu aku harus bagaimana?"Teodor menarik napas dalam-dalam, lalu merangkak dengan cepat dengan kedua tangannya ke hadapan Ardika."Ardika, selama kamu menyerahkan dokumen-dokumen itu padaku dan membiarkan masalah ini berlalu, aku berjanji kelak aku nggak akan menargetkanmu dan istrimu lagi.""Selain itu, aku juga akan meminta para awak media untuk mengklarifikasi bahwa kita sudah berdamai."Teodor sudah sepenuhnya tenang kembali. Dia berkata dengan tenang, "Ke depannya, aku juga bisa mempromosikan perusahaan-perusahaan yang berhubungan denganmu.""Oh ya, buk

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1818 Benci Sekaligus Takut

    Begitu Desta selesai berbicara, suasana seperti membeku sesaat.Kemudian, terdengar teriakan penuh amarah orang-orang Keluarga Dougli."Keluarga Unima, kalian sedang cari mati!""Di mana Ardika? Suruh dia keluar! Aku akan menghabisinya!"" ... "Bahkan orang-orang seperti Olin dan Danu yang sudah lama berlatih untuk mengendalikan emosi mereka, sosok Duta Perbatasan yang selalu tenang dan tidak menunjukkan gejolak emosi mereka, saat ini api amarah juga tampak membara di mata mereka. Mereka bahkan menggertakkan gigi mereka dengan kesal.Apa yang dimaksud dengan memberikan peti mati ini untuk digunakan oleh Tridon, adalah sebuah bentuk meninggikan diri Tridon?Selain itu, Tridon bahkan disuruh untuk berbaring di dalam dengan patuh dan mengubur diri sendiri?Walaupun tidak ada yang beranggapan Ardika memiliki kekuatan seperti ini.Apalagi memahami dari mana sumber kepercayaan Ardika untuk mengucapkan kata-kata seperti ini.Namun, biarpun kata-kata ini hanya sekadar omong kosong belaka, tet

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1817 Untuk Tuan Tridon

    Karena di tengah-tengah kerumunan orang-orang tersebut, ada delapan belas orang pria yang mengangkat sebuah peti mati raksasa.Apa yang sedang mereka lakukan?Memprovokasi?Tepat pada saat semua orang sedang bertanya-tanya, Tridon yang berdiri di depan aula duka berkata dengan dingin, "Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, kalian sudah terlambat.""Tapi, dengan mempertimbangkan kalian telah bersusah payah membawakan sebuah peti mati berkualitas bagus untuk muridku, aku bisa mengampuni nyawa kalian.""Sekarang, kemarilah dan berlututlah, bersujud menyesali perbuatan kalian."Kemarin Tridon sudah tahu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax mencarikan sebuah peti mati berkualitas bagus.Karena itulah, dia tidak berpikir banyak. Dia hanya mengira tiga keluarga ini datang terlambat demi mengantarkan peti mati.Biarpun demikian, dia juga harus membuat orang-orang ini bersujud, menyesali perbuatan mereka di hadapan banyak orang.Bukan karena alasan lain, melainkan karen

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1816 Terlambat

    "Ini adalah pernyataan yang kusampaikan dengan mewakili Keluarga Dougli Galea dan mewakili cabang Keluarga Dougli yang tersebar di seluruh wilayah Negara Nusantara!""Kalau Kediaman Wali Kota Banyuli menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Wali Kota Banyuli!""Kalau Kediaman Kodam Provinsi Denpapan menghalangiku, aku akan menghancurkan Kediaman Kodam Provinsi Denpapan!"Mendengar ucapan yang disertai dengan niat membunuh yang kuat sekaligus mengintimidasi itu, semua orang terkejut.Kalau Kediaman Wali Kota menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Wali Kota.Kalau Kediaman Kodam menghalanginya, dia akan menghancurkan Kediaman Kodam.Di seluruh kota ini, siapa yang berani melontarkan kata-kata seperti itu di depan umum?Hanya Tridon seorang yang berani melakukannya.Saat ini, bahkan Olin dan Danu, yang merupakan kodam tingkat provinsi pun, menatap Tridon dengan sorot mata agresif.Mereka menduduki posisi itu, tentu saja mereka tahu jelas Kediaman Kodam sebuah provinsi mewak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1815 Menuntut Keadilan

    Di antara kerumunan orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain.Kekuatan yang ditunjukkan oleh Keluarga Dougli kali ini, membuat banyak orang menggigil ketakutan.Sebelumnya, bagi mereka Keluarga Dougli luar negeri hanyalah sebuah keluarga bangsawan Galea.Walaupun memiliki kedudukan yang sangat terhormat, tetapi bagaimanapun juga fondasi mereka tidak berada di Negara Nusantara, masih sangat jauh dari sini.Kekuatan mengintimidasi Keluarga Dougli tetap jauh lebih lemah dibandingkan keluarga-keluarga besar lokal.Namun, sekarang, mereka baru menyadari mereka sudah salah.Salah besar!Begitu Tridon memberi instruksi, ratusan cabang Keluarga Dougli di Negara Nusantara langsung bergabung. Dalam sekejap, mereka membentuk sebuah kekuatan yang sangat menakutkan.Dengan kekuatan sebesar ini, mereka mungkin bisa mengalahkan beberapa keluarga besar dengan mudah.Menggunakan kekuatan sebesar ini untuk menghadapi Ardika?Biarpun orang in

DMCA.com Protection Status