Kata-kata lantang yang keluar dari mulut Ardika menggema di seluruh lobi tersebut.Selain suara Ardika, tidak ada suara lain lagi.Para awak media langsung tercengang, tanpa mereka sorot mata mereka berubah menjadi berbinar.Apakah di tangan Ardika benar-benar ada informasi menggemparkan yang bisa diekspos?Dalam sekejap, tatapan mereka terhadap Ardika seperti tatapan anjing setelah mendapati tulang yang menggugah selera.Bahkan ada orang yang mulai memikirkan apakah nanti dia harus menghubungi Ardika secara diam-diam, agar bisa memperoleh informasi itu terlebih dahulu.Begitu sukses, maka dia akan menjadi orang terkenal di dunia media dan menjadi panutan.Banyak wartawan tidak pernah mendapati berita menggemparkan seperti ini seumur hidup mereka.Sementara itu, ekspresi staf-staf di kantor Teodor langsung berubah drastis.Mereka semua bekerja untuk Teodor.Selain itu, Teodor sangat bermurah hati pada mereka.Kalau sampai popularitas Teodor anjlok karena Ardika, ke mana mereka harus me
Setelah mendengar ucapan Teodor, staf-staf di kantor Teodor pun menghela napas lega.Kemudian, mereka kembali melontarkan kata-kata makian terhadap Ardika.Setelah menyaksikan pertunjukan itu cukup lama, saat ini Elsen tidak bisa menahan dirinya lagi dan berkata dengan nada mengejek, "Eh, Ardika, kulihat kamu benar-benar nggak berkemampuan dan nggak bisa terlepas dari situasi saat ini lagi.""Pecundang tetaplah pecundang. Selain memainkan trik rendahan seperti ini untuk menggertak orang, apa lagi yang bisa kamu lakukan?""Hehe, hanya dengan satu panggilan telepon, kamu bisa meminta pihak Organisasi Redim untuk mengantarkan bukti padamu? Memangnya pecundang sepertimu layak? Kamu pikir kamu siapa?""Aku juga mengenal Pak Oscar dari Organisasi Redim, bagaimana kalau aku meneleponnya kemari untuk melayangkan dua tamparan ke wajahmu?!"Ekspresi memandang rendah Ardika terlukis dengan jelas di wajah Elsen.Organisasi Redim adalah organisasi kemanusiaan yang sudah mendapatkan pengakuan dan pe
Saat itu juga, terdengar suara orang-orang tersentak di lobi kantor Teodor.Baik para awak media maupun staf-staf kantor Teodor, mereka semua benar-benar tercengang.Penanggung jawab Organisasi Redim bersikap sangat hormat pada Ardika.Selain itu, wanita tersebut benar-benar datang untuk mengantarkan bukti pemalsuan donasi Teodor!I ... ini ....Bagaimana mungkin?!Saat ini, Ardika hanya melambaikan tangannya dengan santai dan berkata, "Aku malas melihatnya lagi, bagikan saja kepada mereka semua, agar mereka semua bisa melihatnya sendiri.""Baik."Zendaya menganggukkan kepalanya dengan penuh hormat sebelum membagikan dokumen-dokumen tersebut kepada para awak media yang berada di lokasi.Para wartawan menerima dokumen yang diserahkan pada mereka dengan setengah curiga.Namun, tak lama kemudian, ekspresi mereka semua langsung berubah drastis."Kak Teodor benar-benar nggak menyumbangkan dana bantuan sepeser pun!""Mengapa uang sebesar 600 miliar itu berasal dari rekening Asosiasi Dagang K
"Tapi, Pak Amir, sangat jelas bocah itu ingin meminjam kekuatan media."Teodor berkata dengan sedih, "Impian para wartawan ini adalah mendapatkan bahan untuk membuat berita besar. Selain itu, perusahaan yang menaungi mereka juga memiliki modal. Kalau ingin menundukkan mereka, pasti harus mengeluarkan harga mahal.""Kalau begitu, keluarkan harga mahal untuk tundukkan mereka. Kita bisa menghasilkan uang bersama-sama."Amir berkata dengan nada dingin sekaligus tajam, "Sekarang, kamu lakukan saja apa yang kuperintahkan. Pastikan para wartawan itu berada di pihak yang sama dengan kita, suruh mereka hancurkan Ardika.""Karena Ardika berani cari mati, maka kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisinya!"Amir memang layak disebut sebagai tokoh hebat yang sudah berpengalaman di dunia bisnis selama puluhan tahun.Dalam situasi genting seperti sekarang ini pun, Amir bukan hanya bisa menenangkan diri dengan cepat, melainkan memikirkan cara untuk membalikkan keadaan dan menjatuhkan Ard
"Hmm, kupikir kasus pemalsuan donasi Kak Teodor ini harus diselidiki lebih lanjut, untuk sementara waktu ini, aku nggak akan mengunggah berita dulu.""Ya, benar. Sebagai awak media, kita harus melaporkan berita secara adil dan objektif. Bagaimana kita bisa mengunggah berita dengan gegabah hanya karena beberapa lembar dokumen yang masih belum diperiksa kebenarannya.""Setelah selesai diselidiki dan diperiksa lebih lanjut, baru dibicarakan lagi ...."Satu per satu dari para awak media yang berada di lokasi menyuarakan pemikiran mereka.Wartawan yang detik sebelumnya masih sedang mengetik dengan cepat, langsung menutup laptopnya.Melihat Ardika yang tampak tenang saja, Zendaya sudah tidak bisa menahan diri lagi. Dia melangkah maju dan berkata dengan marah, "Aku adalah penanggung jawab Organisasi Redim cabang Kota Banyuli, bagaimana mungkin bukti pemalsuan donasi yang kuberikan palsu?""Kalian hanya sedang beromong kosong saja! Objektif dan adil apaan?!""Kalian menyebut diri kalian sebaga
"Apa katamu? Siapa yang menghindari pajak?! Dasar Ardika sialan! Katakan dengan jelas!"Ekspresi bangga Teodor sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak, berubah menjadi kaku seketika.Setelah terdiam selama beberapa detik, dia baru berteriak dengan marah.Terbukti melakukan pemalsuan donasi, masih ada penjelasan yang bisa diberikan.Bagaimanapun juga, dana amal sebesar dua triliun itu baru diumumkan oleh Organisasi Redim ke publik pagi ini.Biarpun kasus ini terekspos, selama media-media yang berpengaruh tidak "menambah-nambah bumbu", memperburuk situasi, menghadapi kecurigaan para netizen, Teodor masih bisa memberi penjelasan. Dia bisa mengatakan donasi dilakukannya dalam beberapa tahapan, ke depannya dia akan mengirimkan dana bantuan secara berkala.Namun, begitu kasus penghindaran pajak terekspos.Itu bukan hanya sekadar masalah menghadapi opini publik, tetapi akan terseret dalam hukum!Karena itulah, para awak media yang berada di tempat itu kembali hening seketika.Mereka menatap
"Ardika, sebenarnya apa maumu?!"Setelah linglung sejenak, Teodor mengangkat kepalanya dan memelototi Ardika dengan lekat.Situasi saat ini masih belum seburuk itu.Karena Ardika melemparkan bukti-bukti penghindaran pajaknya ke hadapannya, tidak menyerahkan bukti-bukti tersebut secara langsung kepada pihak yang berwajib, itu artinya situasi masih bisa dibalikkan.Sambil tersenyum, Ardika bertanya balik, "Kalau begitu, Teodor, menurutmu aku harus bagaimana?"Teodor menarik napas dalam-dalam, lalu merangkak dengan cepat dengan kedua tangannya ke hadapan Ardika."Ardika, selama kamu menyerahkan dokumen-dokumen itu padaku dan membiarkan masalah ini berlalu, aku berjanji kelak aku nggak akan menargetkanmu dan istrimu lagi.""Selain itu, aku juga akan meminta para awak media untuk mengklarifikasi bahwa kita sudah berdamai."Teodor sudah sepenuhnya tenang kembali. Dia berkata dengan tenang, "Ke depannya, aku juga bisa mempromosikan perusahaan-perusahaan yang berhubungan denganmu.""Oh ya, buk
Mendengar teriakan dingin Ardika, Teodor langsung melangkah mundur dua langkah saking ketakutannya.Dia menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus marah. "Ardika, kamu nggak setuju?""Apakah kamu nggak mengerti kata-kataku? Bisa-bisanya kamu nggak mempertimbangkannya?!"Dia tidak menyangka, jelas-jelas dia sudah menawarkan berbagai keuntungan untuk Ardika.Siapa pun tidak akan bisa menahan godaan seperti itu.Bagaimanapun juga, seorang selebriti internet sepertinya, bisa membawa keuntungan yang sangat besar.Sangat jarang ada orang yang hatinya tak tergerak.Namun, setelah dia berbicara panjang lebar, sikap Ardika malah tetap sama saja.Dengan memasang ekspresi datar, Ardika berkata dengan datar, "Teodor, kata-kata yang sama sudah pernah kubilang saat kamu menjadi Duta Promosi Vila Bistani sebelumnya.""Tapi, aku nggak punya kebiasaan berkompromi dengan orang jahat.""Oh, nggak, mendeskripsikanmu sebagai orang jahat malah sudah terlalu meninggikanmu. Palingan kamu hanya layak dis