Share

Bab 1215 Raja Preman Bukanlah Apa-Apa

"Bocah, maksudmu kamu berniat memanfaatkanku untuk menunjukkan wibawa, begitu?"

Husam menatap Ardika dengan sorot mata tajam, nada bicaranya juga tajam.

Dua puluhan anak buah yang dibawanya kemari juga menatap Ardika dengan tatapan mengejek sekaligus mempermainkan.

Mereka sama sekali tidak menganggap serius Ardika.

Ardika menganggukkan kepalanya pada Luna dan Hadiman, lalu membawa Revina memasuki hall dengan langkah mantap, lalu berjalan menghampiri Husam.

"Yah, kamu sudah berinisiatif datang sendiri, kalau kamu nggak dimanfaatkan untuk menunjukkan wibawa, bukankah sama saja dengan membiarkanmu datang sia-sia?"

Ardika mengucapkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum. Pada saat bersamaan, dia melirik dua puluhan preman itu. Kemudian, dia menggelengkan kepala dengan penuh penyesalan, "Ah, sangat disayangkan. Hanya sekelompok preman-preman kelas teri saja, sama sekali nggak ada tantangannya."

"Biarpun hari ini aku melumpuhkan kalian dan melempar kalian keluar, juga nggak akan bisa men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status