Share

Bab 1029 Ayah Gulko

"Pak Gulko, kamu!"

Senyuman di wajah Luna langsung menegang, ekspresi marah tampak jelas di wajah cantiknya.

Desi dan yang lainnya juga merasa kesal sekaligus panik. Mereka tidak menyangka Gulko bisa mengajukan permintaan seperti itu secara terang-terangan. Bisa-bisanya dia meminta Luna sebagai teman tidurnya!

Gulko mendengus, lalu berkata dengan nada yang lebih tajam lagi, "Kenapa? Bu Luna, apa kamu memandang rendah aku?"

"Suami pecundangmu saja bisa menidurimu, aku pasti lebih unggul dibandingkan seorang pecundang ...."

Sebelum Gulko sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja Ardika mendekatinya, lalu menendang kakinya dengan kuat.

"Bam ...."

Seiring dengan terdengarnya suara teriakan menyedihkan, tubuh gemuk Gulko langsung terpental ke belakang dan menabrak dinding dengan keras, bahkan permukaan dinding itu seolah-olah bergetar sejenak.

Setelah terjatuh ke lantai, Gulko masih berteriak dengan menyedihkan, darah sudah mulai bercucuran dari mulutnya.

"Gulko!"

Dua petinggi lainnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status