Share

Bab 89. Mendapatkan sertifikat rumah ibu kembali.

Dinda meringis kembali.

"Fiah. Memang bapak kerjanya nggak lancar ya?" Tanya Dinda.

"Nggak tahu, mbak. Katanya sih begitu. Buktinya, beli rokok sama bensin aja masih sering minta ibu. Nggak tahu, tapi Fiah pernah denger, bapak sering makan-makan sama temen-temennya. Aneh kan bapak, padahal udah tua tapi perilaku kayak anak muda aja. Pakai acara makan-makan bareng sama temen-yemen. Keluarga sendiri, beli beras aja masih payah. Tapi jangan bilang ibu ya, mbak. Fiah takut, nanti mereka berantem."

Dinda semakin curiga sekarang.

"Mbak.. Aku tempat Bude ya. Pinjem beras di sana saja. Kasian Nita nanti, pulang pasti laper. Kasihan ibu juga." Ucap Fiah.

"Tapi, nanti ditagih pas belum ada gimana?"

"Ibu kan besok gajian. Nggak apa lah." Fiah beranjak dan pergi ke rumah budenya untuk meminjam beras.

Dinda juga ikut beranjak untuk ke kamar. Tapi baru saja dia berjalan beberapa meter, Seseorang mengucapkan salam dari teras rumah.

Dinda menjawab salam dan melongo.

"Nita?" Dinda bergegas menghampir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status