Share

Bab 93. Dinda terjatuh.

“Ibu bicara dong sama bapak. Masa, bapak tiap hari malam main gaple di gardu.”

Ibu mengernyitkan keningnya tetapi dia menjawab dengan tenang, “Hanya gaple, ya tidak apa-apa, Rehan.”

“Kalau hanya gaple iya, Bu. Tapi bapak itu sambil minum arak. Kan aku malu sama teman-temanku. Mereka sering mengatakan kalau bapakku itu gaul, kayak anak muda. b

Bapak kan sudah tua. Malu, Bu!”

Dinda langsung melirik ibu yang langsung menunduk. Suaminya memang seperti itu dari dulu, tapi Bu Marni memang istri yang terbilang sangat sabar. Bukan dia tidak mau menegur, tapi setiap kali menegur, hanya akan berujung bertengkar saja. Jika sudah seperti itu, ancaman bapak akan memulangkannya ke rumah keluarganya.

Bu Marni merasa malu jika itu sampai terjadi Dia sudah tua masa iya sampai mau cerai lagi? Bu Marni berpikir seribu kali untuk mengajak ribut suaminya. Pada akhirnya dia hanya mengalah dan membiarkan suaminya sesuka hati.

“Memangnya, bapak seperti itu dari dulu ya, Bu?” Tanya Dinda dengan hati-hati.

Ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status