Share

Bab 216. Akan membangun rumah.

Hari-hari telah berlalu dengan kelelahan Heru dan Adi yang masih sibuk seputar penyiapan bahan bangunan.

Keringat mereka bercucuran terbakar matahari yang sangat menyengat. Capek dan haus. Mereka sampai menghabiskan es batu hingga dua teko dalam setengah hari ini.

Sekarang mereka duduk di depan gubuk sambil menyalakan rokok. Dua pria itu menatap tumpukan Batako yang sudah tinggi. Jika diperkirakan ini sudah cukup bila untuk mendirikan rumah yang cukup besar bahkan beserta Dapurnya.

"Mungkin cukup. Kalau nanti ada kekurangan bisa pesan saja." Ucap Heru.

Adi menoleh, mengerutkan dahinya.

"Walah. Jadi aku libur dong?" Dia sudah sedikit resah memikirkan mau cari kerja dimana lagi.

"Kamu mau lanjut kerja?" Tanya Heru.

"Ya iya kalau ada. Itu ngoret-ngoret calon belakang rumah jadi lah Her." Iba Adi.

Heru tertawa jadinya. "Nggak segitunya juga kali Di, kan kita belum ada kayu. Jadi bisa cari kayu. Tapi istriku minta beli jadi saja kayunya. Biar bagus katanya."

Adi yang tadi hampir lega kemba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status