Share

73. Penyesalan

“Aku kurang tahu kalau soal itu. Mungkin nanti siang, dia datang ke kantor. Jadi, tunggu saja.”

“Oke. Datang ke Pawon Rempah Resto pukul lima sore, setelah pulang kerja. Kita membutuhkanmu,” kata Tiwi tegas.

“Baiklah.”

“Atau bertemu di rumahmu saja?” celetuk Agustinus.

“Jangan, kosanku jelek dan masih berantakan.”

“Ayolah, sekali saja.” Agustinus sedikit memaksa untuk bertemu di rumah Hans.

“Tidak akan karena kalian akan muntah melihat kosanku yang sangat berantakan dan tidak wangi.” Hans terus berkilah untuk menolak permintaan salah satu rekan kerjanya yang meminta untuk bertemu di rumahnya.

“Sudahlah, jangan memaksa Hans untuk bertemu di rumahnya. Dia akan kerepotan kalau kedatangan kita, apalagi dia sedang cuti karena sakit maka dari itu menghargai dia yang sakit. Ini saja, aku malu bilang kepadamu untuk bertemu denganmu, tapi kita membutuhkanmu karena banyak yang harus dibicarakan dan diskusikan.” Tiwi menengahi Agustinus dengan alasan yang masuk akal.

“Oke. Lain kali saja, kalian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status