“Dia menggunakan website untuk menyimpan uang dari hasil curian yang berasal dari ....”“Lanjutkan.”Ucapan Brad tiba-tiba terhenti. Hans meminta untuk melanjutkannya dengan informasi yang didapatkan dengan sebenar-benarnya.“Dari perusahaan pangan ternama di Indonesia dengan nama pemilik Cody Ruth. Mereka melakukan penggelapan uang yang di mana uang itu disebar ke berbagai akun website gelap dan ditarik sebanyak tiga puluh lima juta pada dua hari yang lalu, jam lima sore.”Pemilik akun menarik uang dari website gelap jam lima sore. Jam krusial di jalanan dan karyawan pulang kerja. Apakah dia adalah Adnan? Apakah dugaannya selama ini benar?“Siapa saja yang menggunakan akun tersebut? Jam berapa dan di mana dia mengakses website itu?” tanya Hans dengan meningkatkan kecepatan mengemudi.Hans melihat pesan notifikasi pesan masuk dari grup pesan timnya untuk bertemu di sebuah restoran mewah dalam ruangan tertutup. Lokasi pertemuan pindah dari lokasi yang telah disepakati di awal saat mas
“Pak Tono pernah memergoki Pak Adnan mengakses sebuah situs yang mencurigakan dan menggunakan laptop pribadi saat mengakses website itu lalu ditutup langsung olehnya saat Pak Tono berdiri di sampingnya dan mau meminta file yang berkaitan dengan pekerjaan,” jelas Komar.“Apakah itu benar, Pak? Apa saja yang Anda lihat?” tanya Hans penasaran.Hans menunggu jawaban dari Tono atas sebuah website yang dilihat olehnya saat Adnan mengakses website tersebut. “Benar. Saya melihat dia sedang memasukkan sebuah angka kepada sebuah nama Sandria. Nama yang tidak asing bagi saya.”“Sandria siapa? Apakah namanya Sandria Anastasia Risky Nadim?” tanya Hans penasaran dan mencoba untuk menebak nama yang dikenal olehnya.Hans kepikiran dengan satu nama perempuan yang pernah berhubungan dengan Adnan dan memiliki sifat serakah.“Betul. Bagaimana kamu bisa tahu?” tanya Tono terkejut sembari merapikan posisi duduk. Semua rekan kerja ikut terkejut dengan tatapan yang tidak percaya kepadanya.“Aku hanya meneba
“Coba kalian amati dan analisa kembali. Jangan hanya melihat dari sudut pandang sebanyak sekali,” jawab Hans tegas sambil menatap tim.Adnan memiliki hak akses yang lengkap sampai penarikan dan pengiriman dana ke nomor akun yang tertera pada website itu. Sedangkan, Misternot hanya bisa melihat laporan dan penarikan dana yang dipindahkan ke rekening pribadi. Hak akses itu membuat pikiran Hans berpikir keras karena Naufal dan beberapa saksi berkata bahwa dia melakukan perintah dari Misternot. Pengakuan Naufal saat ditemui oleh Adnan adalah perintah dari Misternot. Tidak ada satu pun yang tahu sosok Misternot. Misternot adalah seorang pria yang tidak menyukai Cody Ruth berkuasa di dunia dan jumlah kekayaan berada di atasnya. Dia juga merupakan selingkuhan dari ibunya.Rashid Omar Nadim adalah Misternot. Dia memberikan perintah kepada Adnan untuk menguras habis uang dari bisnisnya dan dimasukkan ke dalam sebuah website gelap, serta mengirim sejumlah uang kepadanya dengan nominal yang s
Komar diam-diam menghanyutkan. Hans bersyukur memiliki tim yang punya pemikiran yang licik dan culas demi kebaikan tim dan perusahaan. Selain itu, ia juga bangga bahwa memiliki tim yang bisa merayu perempuan sampai memberikan berkas laporan yang asli.“Apakah Bapak menidurinya?” tukas Agustinus.“Iya, dong. Aku mumpung belum menikah dan masih sendiri. Jadi, aku rayu dulu dengan dibelikan jam tangan mahal lalu menidurinya. Upahnya adalah laporan asli dari divisi produksi, pemasaran dan penjualan. Laporan ini tidak hanya berisi laporan perusahaan, saya memiliki bukti rekaman dia membujuk dan menyuap karyawan untuk tidak jujur sekaligus rekaman video dari kamera pengawas di sebuah gudang.”“Mantap,” kata rekan kerja serentak sambil bertepuk tangan. Hans hanya tersenyum lebar sambil menatap Komar yang ternyata memiliki cara sendiri untuk mendapatkan bukti. Seorang Auditor harus memiliki bukti yang kuat untuk memecahkan kasus dan menangkap pelaku. Bukti yang dimiliki masih kurang kuat k
Tono mengangguk sambil melipat kedua tangan di depan dada.Mira dan rekan kerja yang lain melongo sambil berdesis saat mendengar fakta dari keluarga Adnan dan yang pernah diperbuat olehnya. Hans terus berputar otak saat rekan kerja membisu. Mereka juga tidak percaya bahwa pimpinan dalam divisinya pernah membuat kasus melengserkan atasannya dengan cara yang tidak adil.“Wah, berarti atasan yang selama ini kita banggakan adalah orang yang salah dan jahat.” Mira menyesal lalu bersandar di kepala kursi.“Betul. Aku juga menyesal.” Tiwi menyusul turut menyesal yang telah membanggakan orang yang salah.“Tapi, bagaimana Pak Lee dan Tono?” tanya Komar bingung sembari menatap mereka secara bergantian.Hans reflek menoleh ke arah Tono seraya merapikan posisi duduk. Ketahuan Hans tentang Adnan diketahui oleh Komar karena Hans termasuk karyawan baru, tetapi banyak hal yang diketahui olehnya tentang Adnan.“Saya berteman dengannya saat pertama kali masuk dan hanya sebatas rekan kerja. Lalu, saya
“Ish, iya juga,” jawab Agustinus.“Katakan yang sesungguhnya karena Ibu Abigail adalah istri dari Raja bisnis. Raja bisnis adalah orang yang paling berpengaruh di dunia ini sehingga bisa membantu untuk membuka jalan oleh kepolisian bahwa ada pejabat polisi yang melindungi anaknya dari kejahatan. Tidak hanya itu, dia bisa mengatakan apa pun yang melibatkan Pimpinan Negara,” cerocos Mira dengan nada yakin.“Kasus yang sedang kita kerjakan tidak semudah yang kita bicarakan secara diskusi seperti ini. Ini adalah kasus besar, meskipun lingkup dalam perusahaan. Kita juga tidak bisa melibatkan pimpinan negara karena dia tidak tahu hal apa pun yang sedang kita kerjakan, Mira,” balas Hans dengan intonasi penekanan.“Sungguh? Lalu, apa yang harus kita lakukan? Sedangkan, dia punya Ayah yang melindunginya dalam hal apa pun?” tanya Mira dengan intonasi penekanan.“Kita bisa melakukan dengan cara cerdas tanpa harus melibatkan orang luar. Saya masih memikirkannya dan jika kalian punya ide bisa disa
“Berikan aku sebuah identitas baru, tempat tinggal yang aman dengan fasilitas yang memadai dan pekerjaan yang sama, tetapi di London. Saya ingin bekerja di sebuah perusahaan media ternama di sana.” Alan mengutarakan imbalan yang diinginkan olehnya untuk menukar sebuah memori yang berkapasitas tinggi.“Saya memberikan itu semua ketika memori itu ada di tangan saya dan terbukti memiliki bukti kuat seperti yang kamu bicarakan.” Hans membalas perkataan Alan dengan tegas. “Baiklah.” Alan menyetujui kesepakatan yang telah dibuat sembari mengulurkan tangan kepada Hans.Hans menjabat dan mengayunkan tangannya. “Sip. Nanti ada perjanjian di atas kertas hitam putih.”“Kenapa harus menggunakan itu?” tanya Alan Muskion bingung.“Karena untuk melindungimu dan bukti bahwa ucapanmu bisa dipegang.”“Baiklah.”“Di mana kamu menyimpan memori yang berkapasitas tinggi itu? Apakah ada padamu?” tanya Hans sambil menatap lamat. Alan Muskion terlihat sedang memikirkan sesuatu sambil mengusap dagunya dan me
Hans bertanya sambil berlari menuju rumah Alan Muskion. Ia membuka pagar dengan lebar dan disuguhkan pemandangan halaman depan rumah yang barang berserakan di mana-mana dan beberapa pot tanaman pecah. Tidak hanya itu, sekop dan wadah berbentuk kotak berwarna merah juga terlihat telah digunakan olehnya karena posisi yang tergeletak dan tanah yang berada di dekat pohon yang diberi batu bata warna putih berantakan. Pintu rumah juga terbuka lebar. Ia memeriksa barang yang berada di dalam rumah dan disuguhkan pemandangan yang banyak barang berada di lantai dan air tumpah dan menetes dari panci. Hans hanya tersenyum tipis saat melihat pemandangan yang berserakan di mana-mana. Mereka terlihat mencari sesuatu, tetapi tidak menemukannya.Hans bergegar membongkar batu bata warna putih dengan dibantu oleh dua pengawal. Sedangkan, satu pengawal berjaga di dekat pagar dengan posisi pagar tertutup rapat tanpa dikunci.Ia bergegas dengan sekuat tenaga sebelum ada seseorang yang datang ke rumah Al