Share

Bab 119. Penyesalan Nugraha dan Ayyara

“Kami dari kepolisan,” ucap Alexander sembari menyuruh Ulva untuk masuk ke dalam dengan gestur tangannya. “kami rasa anda sudah tahu alasan kami menemui anda,” imbuhnya dengan tatapan mematikan.

Ulva terdiam di tempat, seolah-olah tubuhnya tidak bisa digerakkan. Barulah dia spontan melangkah mundur saking terkejutnya mendengar bentakan pria itu, “Masuk!”

Ulva langsung merobohkan tubuhnya di hadapan Alexander dan mengadahkan kepala dengan tatapan semelas-melasnya. “Pak, tolong maafkan saya. Saya terpaksa melakukannya karena saya disuruh.” Tak ada pilihan lain, dia berkata demikian untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari jeratan hukum. “sumpah saya juga korban.”

Alexander bukan orang sembarangan. Dia berpengalaman dalam menghadapi orang licik seperti Ulva. Dia justru akan memanfaatkan kebohongan wanita itu.

“Baiklah. Jika anda ingin terbebas dari hukuman, tolong kerja samanya. Jangan mempersulit kami dalam proses penyelidikan.” Alexander bersikap baik agar wanita itu masuk dalam perang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status