Beranda / Urban / Menantu Kuadriliuner / Bab 117. Membuktikan Perkataan Raja

Share

Bab 117. Membuktikan Perkataan Raja

Penulis: imam Bustomi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-30 23:31:34

Sembari berucap, Nugraha memperhatikan ketiga orang itu. Dan benar saja, raut wajah mereka tampak memucat. Dia pun semakin curiga kalau mereka terlibat dalam ini.

Tak ingin rahasianya terbongkar, Margareth pun menghampiri Nugraha, “Pa, ngapain sih buang-buang waktu? Seharusnya kita mengurus masalah ini ke kantor polisi.”

Bahri menambahkan, “Iya, Pa. Semuanya sudah jelas –”

“Tidak ada ruginya memeriksa foto-foto ini.” Suara bariton Nugraha menyela ucapan Bahri.

“Tapi, Kek, Apa yang mau dibuktikan lagi?” ucap Radit sembari menghampiri Nugraha. “aku takut itu cuma akal-akalannya Raja biar dia punya waktu memikirkan cara buat menghapus semua bukti perselingkuhannya.”

“Radit benar, Pa. Sudah cukup kita tertipu–”

“Kenapa kalian ngotot melarangku?” Nugraha menyela ucapan Margareth. Dia lalu mengangkat ponsel miliknya. “aku sudah mengirim foto-foto ini ke temanku. Kita tinggal menunggu hasilnya saja.”

“Aku juga. Aku akan meminta bantuan temanku,” sambung Ayyara dengan sesegukan tangisan. Dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Xien Daya
1mnggu ckup 1bab aja
goodnovel comment avatar
Sardi
menunggu itu adalah hal yang paling membosankan
goodnovel comment avatar
Jeman Kerni
Berapa lagi dah mahu menunggu ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 118. Menjadi Senjata Makan Tuan

    “Aku pastikan kasus ini diselidiki sampai ke akar-akarnya,” tegas Nugraha. Nugraha melihat ketiga orang itu semakin menunjukkan kecemasan, dan itu menguatkan kecurigaannya bahwa mereka memang benar terlibat dalam hal ini. Bahri, Margareth, dan Radit merasa terancam. Rencana awal untuk menghancurkan Raja, kini justru menjadi senjata makan tuan. Nugraha tiba-tiba melemparkan tatapan mematikan pada Radit, “Termasuk kamu. Jika kamu terbukti terlibat, Kakek tidak akan menganggapmu sebagai cucuku lagi. Ini janji Kakek!” Walau hanya Radit yang mendapatkan peringatan, Bahri dan Margareth merasa peringatan itu juga ditujukan pada mereka bertiga. Dipandang tajam oleh sang kakek membuat Radit gelagapan. “A-apa maksud, Kakek?” Dia melirik sang kakek dengan wajah gugup sesaat, kemudian dia tersenyum senormal mungkin. “aku nggak mungkin melakukan perbuatan sejahat itu.” kemudian ekspresinya berganti tatapan geram ke arah lain. “justru aku nggak sabar ingin menghajar pelakunya!” Tubuh Nugrah

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 119. Penyesalan Nugraha dan Ayyara

    “Kami dari kepolisan,” ucap Alexander sembari menyuruh Ulva untuk masuk ke dalam dengan gestur tangannya. “kami rasa anda sudah tahu alasan kami menemui anda,” imbuhnya dengan tatapan mematikan.Ulva terdiam di tempat, seolah-olah tubuhnya tidak bisa digerakkan. Barulah dia spontan melangkah mundur saking terkejutnya mendengar bentakan pria itu, “Masuk!”Ulva langsung merobohkan tubuhnya di hadapan Alexander dan mengadahkan kepala dengan tatapan semelas-melasnya. “Pak, tolong maafkan saya. Saya terpaksa melakukannya karena saya disuruh.” Tak ada pilihan lain, dia berkata demikian untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari jeratan hukum. “sumpah saya juga korban.”Alexander bukan orang sembarangan. Dia berpengalaman dalam menghadapi orang licik seperti Ulva. Dia justru akan memanfaatkan kebohongan wanita itu.“Baiklah. Jika anda ingin terbebas dari hukuman, tolong kerja samanya. Jangan mempersulit kami dalam proses penyelidikan.” Alexander bersikap baik agar wanita itu masuk dalam perang

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 120. Tidak Ada Kejahatan Sempurna

    “Tidak ada kejahatan yang sempurna,” sindir Raja.Mereka gelisah karena menganggap sindiran itu adalah sebuah ancaman. Mereka takut pria itu sudah melakukan rencana di luar sana untuk mengungkap kasus ini.Namun, mereka berusaha untuk tidak terpancing.“Apa maksudmu, Raja? Kamu menuduh kami? Kami memang bersalah, tapi bukan kami pelakunya.” Margareth membela diri dengan berpura-pura menangis tanpa air mata.Radit menambahkan, “Sumpah kami tidak terlibat dalam hal ini. Percayalah, kami–”“Kebenaran sebentar lagi pasti terungkap.” suara tegas Nugraha memotong ucapan Radit. “Aku akan ke kantor polisi sekarang juga.”Bahri, Margareth, dan Radit sekilas membuka mata lebar-lebar. Walau mereka berusaha bersikap sesantai mungkin, tetapi kegelisahan semakin tampak di raut wajahnya.Melihat ekspresi mereka, Nugraha semakin tidak sabar untuk mengusut tuntas kasus ini. Dia mengingat bagaimana awalnya mereka datang ke rumahnya walau mereka masih menjalani hukuman darinya. Mereka menemuinya dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 121. Kedatangan Alexander dan Anton

    Ulva yang masih belum mengerti pun bertanya, “Apa maksud Tante?”“Papaku sekarang berada di kantor polisi untuk melaporkan masalah ini. Itu artinya mereka yang menemui adalah orang-orang suruhan Raja yang menyamar jadi polisi,” jawab Margareth panik.“Apa?!” pekik Ulva.“Sial!” Saking paniknya, Margareth berteriak tanpa dia sadari. “bodoh sekali kamu!”“Tante nyalahin aku? Ingat ya, Tante, ini semua rencana Tante!” Ulva juga meninggikan suaranya.“Apa saja yang kamu katakan pada mereka?” tanya Margareth serius.“Semuanya.” Walau dijawab singkat, tetapi sudah cukup membuat Margareth seperti cacing kepanasan. Dia sungguh tidak menduga, tadinya dia ingin menghubungi Ulva untuk membicarakan skenario kebohongan dalam kasus ini supaya terhindar dari jeratan hukum, tetapi keadaannya sekarang justru jauh lebih buruk “Ahhhhh … Sialan!” umpat Margareth sembari memutus sambungan telepon sepihak. “gimana ini, gimana kalau bukti-bukti itu sampai ke tangan Papa?”Margareth semakin panik, “aku har

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 122. Akhirnya Mengetahui Identitas Suaminya

    “Maksud Bapak?” tanya Ayyara. “Pak Raja adalah pemilik Prince Group, dan saya adalah bawahan Pak Raja,” jelas Anton.Ayyara hanya tersenyum mendengarnya. Dia menganggap Anton sedang bercanda.“Ternyata seorang direktur perusahaan keuangan nomor satu di Indonesia memiliki selera humor yang tinggi,” ucap Ayyara.“Saya tidak bercanda.” Anton berkata lebih serius. Dia sama sekali tidak sedang bercanda. Walau begitu, Ayyara masih belum percaya. Ayyara menoleh pada sang suami yang sudah berdiri di sampingnya, “Pasti Mas Raja yang minta Pak Anton buat ngerjain Ara, 'kan? Mas Raja bisa aja,” ucapnya sembari terkekeh kecil.Alexander yang sedari tadi hanya diam pun akhirnya bersuara, “Tidak ada kebohongan di sini. Nama lengkap Pak Raja adalah Raja Elvano Darmendhara anak dari Pak Banara Darmendhara. Bukan hanya Prince Group, tapi Pak Raja anak satu-satunya ahli waris kekayaan keluarga Darmendhara.”Ayyara mencoba mencerna kalimat itu sebelum akhirnya dia kembali terkekeh pelan. Baginya sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 123. Reaksi Ayyara

    “Aku ingin berhenti bekerja dari perusahaan ACB Group,” jawab Ayyara tanpa keraguan. “aku ingin meniti karirku dari awal lagi tanpa bantuan Mas Raja. Aku ingin karirku naik karena murni usaha dan kemampuanku, bukan karena orang dalam.”Mungkin orang lain akan senang suaminya telah membantu memuluskan jalan karirnya, tetapi tidak dengan Ayyara.Mengerti sindiran sang istri, lantas Raja menanggapi, “Ara memang pantas mendapatkannya.”“Nggak, Mas. Semuanya sudah diatur Mas Raja. Pemecatan Marcel dan Bu Vega salah satunya. Tapi kenapa Mas Raja mengorbankan orang lain buat nyenengin Ara? Kenapa Mas Raja memerintahkan Pak Tanjung buat memecat Bu Vega?” Ayyara menyalahkan Raja dalam hal ini. “Aku hanya membenarkan apa yang salah. Orang yang kamu maksud pantas dipecat,” jawab Raja.“Apa karena mereka berbuat jahat sama Ara?” tanya Ayyara. Merasa ada kesalahpahaman di antara pasangan itu, Anton pun turut menjelaskan, “Maaf, jika saya ikut campur. Pak Raja tidak hanya sekedar memutuskan. Vega

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 124. Dilema

    “Tapi itu tidak mungkin,” kata Ayyara. “Kakek punya riwayat penyakit jantung dan kemarin baru mendapatkan perawatan. Aku takut Kakek syok berat kalau tau fakta ini.” Ayyara dilema. Di satu sisi dia sangat marah dan tidak bisa memaafkan perbuatan mereka, tetapi di sisi lain, dia memikirkan kesehatan Nugraha. “Aku tahu Kakek pasti sangat marah dan melaporkan mereka, tapi … aku yakin di belakang kita Kakek pasti banyak pikiran. Aku takut itu bisa membuat penyakit Kakek kambuh.” Mendengar itu, Alexander dan Anton membisu. Raja mengerti perasaan Ayyara. Dia bangga terhadap sang istri yang menyingkirkan egonya untuk menghukum ketiga orang itu demi kesehatan Nugraha. “Lalu bagaimana dengan Pak Raja selaku korban?” tanya Alexander. Ayyara terkejut–tersindir dengan pertanyaan Alexander. Dia baru menyadari kalau dirinya secara tidak langsung telah mengesampingkan perasaan suaminya. “Keputusan ada di tangan istriku,” jawab Raja sembari menoleh pada Ayyara. Ayyara menatap penuh arti pada

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Menantu Kuadriliuner   Bab 125. Ayyara Ingin Bertemu Banara

    “Ara ingin bertemu Ayah,” pinta Ayyara. “Ara belum bertemu dengan beliau, jadi sebagai menantu, Ara harus minta doa restunya.”Raja menatap lurus ke depan, “Tidak. Kita tidak perlu bertemu dengan Ayah,” ucapnya datar.Ayyara heran dengan sikap Raja yang seolah-olah tidak suka dengan permintaannya.“Loh kenapa, Mas? Bukannya Ayah sedang dirawat di rumah sakit? Kita harus menjenguk Ayah, Mas,” kata Ayyara.“Tidak perlu! Dia tidak perlu dijenguk.” Suara Raja lebih tegas.Ayyara pun semakin keheranan, tetapi dia baru menyadari sesuatu ketika mengingat cerita dari Alexander. Pantas saja Raja bersikap demikian.“Semua orang pasti memiliki kesalahan, lagian Ayah sudah menyadari kesalahannya dan sudah minta maaf ke Mas Raja.” Ayyara berkata dengan lembut. “Kasihan loh, Mas. Pasti Ayah nggak tenang sebelum Mas Raja memaafkan Ayah. Mas Raja–”“Cukup, Ara. Kamu sama saja dengan Alex. Aku tidak ingin bertemu dengannya, itu keputusanku!” Suara tegas Raja memotong ucapan Ayyara.Namun, Ayyara tetap

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12

Bab terbaru

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 244. Kebahagiaan Sempurna

    Usai berkata demikian, Raja pergi begitu saja. Dia memutuskan pulang ke rumah besar Nugraha. “Sudah cukup mereka bermain-main dengan keluargaku. Waktunya sudah tiba. Aku akan menghukum semua musuh-musuhku,” gumam Raja sembari melangkahkan kakinya. Dua puluh menit kemudian, Raja tiba di rumah besar Nugraha. Dia menghampiri sang Kakek dan Ayyara yang menunggunya di ruang tengah. “Mas?” Mengerti tatapan sang istri yang mencemaskannya, Raja pun menanggapi, “Aku baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun di tubuhku.” Sementara, Nugraha masih mematung di tempat. Dia masih belum menyangka bahwa menantunya itu adalah putra Banara Darmendhara. “Aku sudah menyuruh Anton untuk menghukum semua orang yang berani mengganggu kebahagiaan kita, termasuk Shinta dan Kakaknya,” ucap Raja. Lalu menoleh ke arah Nugraha. “juga Marcel dan Ferdi.” Nugraha yang tidak mengerti pun bertanya, “Maksudnya?” “Sepuluh menit yang lalu Prince Group telah memutus kontrak kerja sama dengan perusahaan WNE Group.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 243. Menghukum Bagas

    “Malam ini juga Bagas harus menghadapiku!” seru Raja. “Aku juga akan menghukumnya!” sahut Nugraha yang tak kalah murkanya. Ayyara yang bediri di tengah-tengah mereka pun berkata, “Kakek belum sembuh total. Biarkan Mas Raja yang menanganinya.” “Tidak. Kakek mau ikut. Aku–” “Ara benar. Sebaiknya Kakek tidak perlu ikut,” potong Raja. “serahkan semua urusan ini kepadaku.” “Baiklah.” Nugraha berujung mengalah. Raja menoleh ke arah Anton, “Apakah kamu sudah merekamnya?” Anton mengangguk cepat, “Sudah, Pak.” “Kirimkan rekamannya kepadaku,” pinta Raja. *** Bagas mengetahui kalau Jamal dan teman-temannya tertangkap dan diadili. Namun, saat ini dia sama sekali tidak panik. Dia sudah memiliki rencana untuk mengantisipasinya. Bahkan di saat ini dia bermain dengan wanita jalang di sebuah kamar. Tanpa Bagas sadari, di luar sana Raja dan orang-orangnya berhasil melumpuhkan semua anak buahnya yang ditugaskan untuk menjaganya. BRAK! Bagas dan wanita jalangnya spontan menoleh ke arah pintu

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 242. Mengintrogasi Jamal

    “Berlatih menembak,” ucap Anton. Tubuh Jamal semakin begetar hebat, “Saya mohon, Pak. Jangan jadikan saya kelinci percobaan.” Jamal tampak begitu panik melihat tangan Anton mulai terangkat dan mengarahkan pistol ke arah apel yang berada di atasnya, “Saya akan jujur. Saya akan mengatakan siapa yang telah menyuruh saya.” Sudut bibir Anton terangkat, memang ini adalah rencananya untuk memaksa Jamal mengakui segalanya. “Saya janji,” ulang Jamal mencoba meyakinkan Anton. Jamal tak punya pilihan lain. Dia tidak bisa terus-menerus mempertahankan pendiriannya jika tidak ingin nyawanya yang melayang. “Penawaran yang sangat menarik. Tapi jika sekali saja kamu berbohong, aku tidak segan-segan membunuhmu!” seru Anton sambil menempelkan moncong pistol tepat di dahi Jamal. “bukan apel lagi, tapi peluruku akan menembus kepalamu!” “Ba-ik, Pak. Saya akan jujur.” Suara Jamal nyaris tak terdengar karena diselimuti rasa takut yang membesar. “Cepat katakan, Jamal! Jangan bertele-tele!” geram Anton.

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 241. Terbongkarnya Identitas Raja

    “Halo, Pak Raja … Saya sudah berhasil menjalankan tugas dari Pak Raja,” ucap Anton di seberang telepon. Nugraha yang mendengarnya pun merasa terheran-heran. Raja yang sedari tadi mengintip di balik pintu, dia pun masuk kembali dan menghampiri Nugraha. “Lakukan sesuai rencana, Anton,” ucap Raja yang sudah berdiri di samping Nugraha. “Baik, Pak,” jawab Anton, dan setelahnya telepon terputus. Nugraha yang kebingungan pun menatap Raja dengan ekspresi yang begitu serius, “Siapa kamu?” “Aku suami Ayyara, menantu Kakek,” jawab Raja. “Jawab yang jujur. Siapa kamu sebenarnya?” tanya Nugraha. “Aku Raja Elvano Darmendhara. Putra Banara Darmendhara,” jawab Raja serius. “Kamu jangan bercanda.” Raut wajah Nugraha memerah. “Mas Raja nggak bohong, Kek,” sahut Ayyara yang muncul dari luar dan berjalan mendekat. “Mas Raja adalah putra Ayah Banara Darmendhara, pemilik Darmendhara Group.” Nugraha tercengang mendengarnya, tetapi dia masih menganggap Raja dan Ayyara telah berbohong. “Candaan ka

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 240. Menceritakan Motif Penculikan

    “Siapa kamu?” tanya Nugraha.Ayyara merasa heran dengan pertanyaan Nugraha, karena pria itu tak lain dan tak bukan adalah Raja. Dia takut sang Kakek lupa ingatan.“Apa Kakek saya baik-baik saja?” tanya Ayyara kepada si perawat yang sudah berdiri di sampingnya.Si perawat itu menatap Nugraha dengan senyuman ramah, “Maaf, Pak. Nama Bapak siapa?”“Nugraha.”“Dan mereka siapa?” Perawat itu menunjuk ke arah pasangan suami-istri.“Ayyara dan Raja, menantuku,” jawab Nugraha.Ayyara tersenyum, merasa tidak ada masalah dengan ingatan Nugraha. Sementara, perawat itu memeriksa keadaan sang Kakek secara keseluruhan.“Kepala Bapak terluka. Jadi jangan banyak bergerak dulu,” ucap perawat itu setelah selesai melakukan pemeriksaan.“Terima kasih,” balas Nugraha, dan perawat itu pergi dari ruangan setelah berpamitan.Usai kepergian si perawat, Nugraha menatap Raja yang berdiri di samping Ayyara.“Raja? Jujurlah kepada Kakek. Kenapa kamu bersama dengan Pak Anton waktu menyelamatkanku?” tanya Nugraha.“

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 239. Menghukum Jamal

    Raja dan Anton segera masuk ke mobil. Hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit, mereka sudah sampai di sebuah aprtemen, tempat Nugraha dibawa.Raja langsung turun dari mobil, diikuti Anton dan anak buahnya.Sementara, di dalam apartemen Jamal dan teman-temannya tampak terlihat panik bukan main. Pasalnya mereka tahu kalau orang-orangnya Nugraha sedang menuju ke tempatnya.Tak ingin celaka, mereka pun menggunakan Nugraha sebagai tameng untuk menyelamatkan diri.BRAK!Sontak semua mata menoleh ke arah pintu yang di dobrak. Jamal pun langsung menempelkan pistol ke pelipis Nugraha yang terikat tak sadarkan diri di kursi.Raja yang melihat wajah Nugraha yang dipenuhi darah, seketika aura mengerikan begitu kental menguar dari dirinya.“Jangan berani mendekat! Atau kalian akan melihat Nugraha mati di tanganku!” ancam Jamal penuh mengintimidasi, walau dia sendiri sebenarnya agak gentar menghadapi Raja dan anton beserta anak buahnya.“Kamu telah melakukan kesalahan besar, Jamal!” seru Anton

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 238. Menyelamatkan Nugraha

    “Kurang ajar!” pekik Jamal tanpa dia sadari belum memutus sambungan telepon. “Anda mau mati, hah?!” Tentu saja di seberang sana Ayyara yang mendengarnya seketika berteriak, “Kakek?! Siapa kalian?!” Jamal kaget dan baru menyadari kecerobohannya, tetapi karena terlanjur dia pun berterus terang, “Kakekmu akan mati di tanganku!” Usai mengatakan itu, Jamal seketika memutus sambungan telepon sepihak. Dia lalu menatap Nugraha dengan tatapan penuh amarah. “Aku tidak sekedar berbual! Malam ini anda harus mati!” Nugraha malah membalasnya dengan cengiran lebar. Dia sama sekali tidak terlihat takut. Dia tahu setelah ini Ayyara akan meminta bantuan Anton untuk melacak keberadaannya, entah itu dirinya dalam keadaan selamat ataupun mati. “Kamu ingin membunuhku? Silahkan. Tapi nyawa dibayar nyawa. Aku mati, kalian juga pasti akan mati! Cucuku punya hubungan dekat dengan Pak Anton,” ucap Nugraha. Situasinya kini berubah, justru sekarang Jamal dan teman-temannya yang terlihat panik-sepaniknya. “

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 237. Disuruh Oleh Satu Orang

    “Kali ini kamu menang. Tapi ilmu wing chungku akan mematahkan tulangmu!” seru pria itu sambil menggerak-gerakkan tangannya. Melihat Raja hanya terdiam, pria itu mulai maju menyerangnya. “Kamu tidak akan bisa menahan gempuran pukulanku!” Raja menangkis serangan demi serangan yang mengandalkan teknik kecepatan tangan. Awalnya dia kewalahan, tetapi akhirnya dia dapat mengimbanginya. Raja yang tak ingin bermain-main, ketika ada kesempatan dia langsung menyarangkan pukulan di dada lawannya hingga terpental ke belakang. Para penjahat lagi-lagi dibuat terkejut. Mereka berulang kali menggeleng-geleng tak percaya melihat Raja juga memiliki ilmu whing chung. Bahkan pergerakannya lebih cepat dan gesit. “Tidak masuk akal,” gumam pimpinan penjahat tanpa disadari. Sementara, Ayyara berhasil membuka pintu mobil dan mengambil ponselnya. Dia lalu cepat menjauh dan berdiri di tempat asalnya agar mereka tidak curiga. Secara diam-diam, dia pun mengirim pesan kepada Anton untuk meminta bantuan. “B

  • Menantu Kuadriliuner   Bab 236. Dari Berbagai Perguruan Silat

    Ancaman pria itu tampak tidak main-main, membuat Ayyara yang mendengarnya semakin mengkhawatirkan keselamatan Raja. Dia berulang kali menarik tangan sang suami untuk cepat-cepat berlari masuk ke dalam mobil. Namun, suamimya malah merespon dengan segurat senyuman sembari menggelengkan kepalanya. “Kalau lari, mereka justru akan menembak kita,” bisik Raja. Ayyara baru menyadari kebodohannya. Dia pun akhirnya menatap tajam kepada para penjahat. “Pergi! Jangan sakiti suamiku!” Teriaknya, walaupun keringat dingin mulai membasahi dahi. Teriakan Ayyara mulai menarik perhatian beberapa orang. Namun, pimpinan penajahat itu dengan mudah mengatasinya. Dia tersenyum kepada orang-orang yang berada di sekitar sana, “Maaf menganggu. Kami hanya berakting buat film pendek.” Benar saja, semua orang percaya dan hanya berlalu lalang tanpa curiga lagi. Selepas itu, pimpinan penjahat kembali menatap Ayyara, “Gampang sih. Kalau suamimu tidak ingin disakiti, ikutlah dengan kami,” ucapnya sambil sesekal

DMCA.com Protection Status