Share

Bab 176

Author: Salad Kentang Lada Hitam
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Ketika melihat ekspresi mereka berdua, raut wajah Brian tidak berubah sama sekali. Dia malah tersenyum dalam hati. Brian juga tidak bodoh. Tentu saja dia bisa melihat lelaki bermasker di atas arena tinju memiliki hubungan istimewa dengan Dessy.

Awalnya Brian tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan Dessy. Namun saat ini, dia malah menemukan harapan baru.

Kepikiran hal ini, Brian mengeluarkan ponselnya lekas mengirim pesan singkat. Kemudian, dia mengintip Dessy sekilas. Sepertinya malam ini wanita cantik ini akan berbaring di atas ranjang kamarnya.

Di atas arena tinju.

Brandon mengambil perban putih untuk membalut lengannya. Saat ini ekspresinya terlihat sangat datar.

Sementara itu, petinju yang akan melawan Brandon malah tersenyum sambil berkata, “Hei, kalau aku jadi kamu, sekarang aku pasti akan berlutut untuk minta ampun, lalu turun dari arena tinju. Siapa pun tahu tenaga kedua tanganku ini sangat besar. Aku tidak jamin aku bisa mengontrolnya. Jangan gara-gara ingin terkenal, n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Dewa   Bab 177

    Selesai melontarkan ucapan itu, ekspresi Brian terlihat muram. Petinju yang dikalahkan oleh Brandon tadi sebenarnya adalah petinju yang cukup terkenal di area tinju bawah tanah ini. Dia bahkan pernah menang sepuluh kali berturut-turut. Dia memang bukan orang terkuat di sini, tapi kekuatannya tergolong di atas standar. Sepertinya akan sulit bagi peserta lain untuk mengalahkannya.“Nona Dessy, orang yang aku utus selanjutnya bukanlah orang biasa. Apa ada yang ingin kamu katakan padaku?” Brian spontan melirik Dessy sekilas.Raut wajah Dessy langsung berubah pucat. Hanya saja, dia tetap berkata, “Pak Brian, tadi anggotamu sudah kalah ….”“Iya, anggotaku memang sudah kalah, tapi aku ingin menunjukkan pertandingan seru untuk Nona Dessy. Aku nggak mungkin akan kecewain kamu.” Brian tersenyum. “Begini saja, kalau Nona Dessy ingin aku menghentikan pertandingan, kamu bisa langsung berteriak. Kalau nggak, aku nggak tahu bakal terjadi apa lagi.”Selesai berbicara, kali ini Brian mengambil ponselny

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 178

    “Bukannya tidak memungkinkan. Waktu itu, aku juga pernah bertemu dengan kejadian seperti ini di ibu kota. Banyak master yang memiliki bakat terpendam. Mereka mungkin tidak bisa terbang ke atas atap dan memanjat dinding seperti di televisi, tapi bisa jadi dia sendiri sanggup melawan ratusan orang,” ucap Lucas dengan tersenyum.Setelah mendengar ucapan ini, raut wajah Brian semakin muram lagi. Semakin tinggi rasa ketertarikan Lucas, Brian pun merasa semakin malu lagi.Kali ini Dessy tidak mendengar percakapan kedua orang. Dia masih tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya.Lelaki ini lebih hebat daripada yang dibayangkan. Tinjuan mematikannya bahkan telah membuat dua petinju tidak sanggup untuk berdiri lagi. Mana mungkin tokoh hebat seperti ini adalah seorang pecundang?Hanya saja, kenapa dia rela untuk hidup dibiayai oleh istrinya? Bahkan juga rela untuk menjadi bahan lelucon orang-orang Kota Manthana?Jangan-jangan demi wanita itu? Bukannya mereka berdua tidak pernah bergandengan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 179

    Biasanya Sky hanya akan bertanding 2-3 kali dalam seminggu. Jadi, bisa menyaksikan pertandingan Sky adalah hal yang sangat beruntung. Bahkan, ada banyak penonton yang datang setiap hari demi menanti pertandingannya.Sebab pukulan Sky sangat sadis. Pokoknya seru, deh!“Sky malah turun tangan?”“Hari ini bukan hari besar, ‘kan? Penonton juga nggak banyak? Kenapa Sky malah dijadwalkan untuk bertanding?”“Jangan-jangan lelaki bermasker ini bukan anggota sasana tinju? Dia memang datang untuk membuat gara-gara?”“Kalau dia bukan anggota sasana tinju, bukankah lelaki itu akan mati mengenaskan di tangan Sky? Dengar-dengar Sky pernah meremuk satu jari tangan lawan! Kali ini dia pasti akan mati!”“Tak disangka hari ini ada pertunjukan yang sangat menarik. Nggak sia-sia kita datang hari ini!”Para penonton sungguh kegirangan saat ini. Mereka sungguh menantikan pertandingan kali ini.Hanya saja, raut wajah Robert malah berubah muram. Dia pernah mendengar latar belakang Sky. Dialah petinju yang pal

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 180

    Beberapa saat kemudian, Sky yang masih belum selesai membalut tangannya itu langsung beraksi. Kecepatannya sangat gesit bagai seorang atlet saja.Sementara itu, Brandon juga tidak tinggal diam. Dia langsung berlari maju.Para penonton di sekeliling spontan menghirup napas dalam-dalam. Lucas yang berada di dalam ruang VIP juga menyipitkan matanya. Sementara Dessy terlihat sangat tegang.Bahkan, Brian yang tersenyum itu pun langsung menjadi sangat serius. Sebab pertandingan kali ini adalah pertandingan sengit di antara dua master. Bisa jadi lelaki bermasker itu adalah satu-satunya lawan yang sanggup mengalahkan Sky.Tidak dipungkiri, pertandingan ini sungguh menarik!“Bamm ….”Kedua belah pihak sama-sama mengayunkan tinjuan. Mereka tidak mengeluarkan jurus apa pun, melainkan hanya tinjuan biasa.Satu detik kemudian, Brandon merasa tangan kanannya mulai gemetar dan sangat sakit. Bagaimanapun juga, Brandon tidak pernah latihan selama tiga tahun ini. Jika tidak, Sky tidak mungkin bisa meluk

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 181

    “Menarik! Tinjuan Sky sepertinya memiliki standar petinju tingkat dunia. Kekuatan ini bisa jadi ada 500 kilogram,” ucap Lucas sambil mengusap janggutnya.“Pandangan Pak Lucas memang jeli.” Brian langsung menyanjung, “Tinjuan ini sepertinya akan mematahkan tulang rusuk orang biasa, dan bahkan mesti diopname selama setengah bulan. Hanya saja, nyali lelaki itu cukup besar. Dia bahkan berani mengadang tinjuan dengan kedua tangannya. Kalau aku tidak salah tebak, sepertinya kedua tangannya sudah patah saat ini!”Brian menjelaskan dengan penuh keyakinan. Hanya saja, satu detik kemudian, raut wajahnya malah berubah drastis. Dia menyadari di atas arena tinju sana, Brandon sedang menurunkan kedua tangannya dengan perlahan. Brandon memang terlihat agak gemetar, tapi kedua tangannya tidaklah patah.Saat ini raut wajah Brian berubah sangat muram. Brandon seolah-olah sudah menginjak harga dirinya saja.Lucas pun tersenyum sambil berkata, “Pak Lucas, sepertinya tebakanmu salah. Bocah itu lebih hebat

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 182

    “Kamu sudah kalah,” ucap Brandon. Sky memang tidak jatuh ataupun pingsan, tapi mereka berdua jelas menyadari bahwa Sky-lah yang kalah dalam pertandingan ini.Bahkan jurus terkuat Sky juga tidak sanggup untuk mendorong Brandon mundur satu langkah pun. Hanya saja, satu tendangan Brandon malah membuat Sky mundur tiga langkah. Jadi, kalah menangnya pertandingan ini sudah terungkap.Ekspresi Sky terlihat sangat dingin. Dia langsung membalikkan badannya, lalu berkata pada wasit, “Aku sudah kalah. Kalian tidak perlu bayar aku.”Brandon terlihat sangat santai. Dia menggoyangkan kedua tangannya sambil berkata dengan santai, “Apa ada yang lebih kuat lagi? Kalau tidak ada, suruh Brian temui aku ….”“Kamu ….” Ujung mata wasit berkedut. Bocah ini terlalu arogan. Tentu saja, saat ini dia memang berhak untuk bersikap arogan.“Bamm ….”Di ruang VIP, Brian tiba-tiba berdiri. Gelas kristal di tangannya diremuk hingga hancur. Darah segar tampak menetes, tapi Brian bagai tidak merasakannya saja. Hanya saj

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 183

    Selesai berbicara, Brian melambaikan tangannya. Kemudian, tampak anak buah yang memegang tongkat besi berkata, “Bos, waktu itu ada orang mengira bisa menang sepuluh kali berturut-turut di sasana tinju kita akan mendapatkan hadiah uang banyak. Tapi dia tidak mengerti satu hal, dengan mengandalkan satu orang tidak mungkin bisa melawan banyak orang. Setelah digebuki oleh kita, dia pun menyadari dirinya tidak sehebat yang dibayangkan!”“Sudah dengar belum? Aku akui kamu memang hebat karena bisa membuat Sky mundur. Kamu juga hebat karena bisa membuat Robert tunduk sama kamu. Hanya saja, permasalahannya adalah kalian berdua lagi di area kekuasaanku. Apa kalian masih berani sok hebat?” tanya Brian dengan tersenyum dingin.“Dengar-dengar kamu lagi melindungi Keluarga Sentana, lalu cari masalah dengan kami?” Brandon juga malas untuk berbasa-basi lagi. Dia langsung memberi tahu maksud kedatangannya.Setelah mendengar ucapan ini, Brian mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Hei, b

    Last Updated : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 184

    Selesai berbicara, Brian menepuk-nepuk tangannya. Seketika terpampang gambaran di dalam layar televisi aula. Lucas dan Dessy sedang diikat di atas kursi. Saat ini entah apa yang sedang dikatakan Lucas. Hanya saja, dapat terlihat darah berlumuran di atas kepala Lucas lantaran dipukul anak buah Brian dengan tongkat besi.“Pak Lucas adalah senior dari Keluarga Marlon, kalian bahkan berani menyentuhnya?” Brandon terkejut ketika melihat gambaran di depan mata. Sepertinya nyali Brian sungguh besar? Siapa si Lucas? Apa dia tidak tahu? Jika dia menyinggung Keluarga Marlon, bukankah tidak sulit bagi Keluarga Marlon untuk mematikannya? “Kenapa tidak berani? Aku bukan hanya berani membunuh si tua itu, aku juga ingin tiduri yang muda. Setelah aku puas nanti, aku akan buang dia di jalanan. Siapa juga yang tahu kalau itu kerjaan aku?”Brian tersenyum sinis. “Sekarang aku beri kamu satu kesempatan lagi. Kalau kamu ingin mereka hidup, menyerahlah! Kalau nggak, kamu akan melihat mereka mati dengan mat

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status