Biasanya Sky hanya akan bertanding 2-3 kali dalam seminggu. Jadi, bisa menyaksikan pertandingan Sky adalah hal yang sangat beruntung. Bahkan, ada banyak penonton yang datang setiap hari demi menanti pertandingannya.Sebab pukulan Sky sangat sadis. Pokoknya seru, deh!“Sky malah turun tangan?”“Hari ini bukan hari besar, ‘kan? Penonton juga nggak banyak? Kenapa Sky malah dijadwalkan untuk bertanding?”“Jangan-jangan lelaki bermasker ini bukan anggota sasana tinju? Dia memang datang untuk membuat gara-gara?”“Kalau dia bukan anggota sasana tinju, bukankah lelaki itu akan mati mengenaskan di tangan Sky? Dengar-dengar Sky pernah meremuk satu jari tangan lawan! Kali ini dia pasti akan mati!”“Tak disangka hari ini ada pertunjukan yang sangat menarik. Nggak sia-sia kita datang hari ini!”Para penonton sungguh kegirangan saat ini. Mereka sungguh menantikan pertandingan kali ini.Hanya saja, raut wajah Robert malah berubah muram. Dia pernah mendengar latar belakang Sky. Dialah petinju yang pal
Beberapa saat kemudian, Sky yang masih belum selesai membalut tangannya itu langsung beraksi. Kecepatannya sangat gesit bagai seorang atlet saja.Sementara itu, Brandon juga tidak tinggal diam. Dia langsung berlari maju.Para penonton di sekeliling spontan menghirup napas dalam-dalam. Lucas yang berada di dalam ruang VIP juga menyipitkan matanya. Sementara Dessy terlihat sangat tegang.Bahkan, Brian yang tersenyum itu pun langsung menjadi sangat serius. Sebab pertandingan kali ini adalah pertandingan sengit di antara dua master. Bisa jadi lelaki bermasker itu adalah satu-satunya lawan yang sanggup mengalahkan Sky.Tidak dipungkiri, pertandingan ini sungguh menarik!“Bamm ….”Kedua belah pihak sama-sama mengayunkan tinjuan. Mereka tidak mengeluarkan jurus apa pun, melainkan hanya tinjuan biasa.Satu detik kemudian, Brandon merasa tangan kanannya mulai gemetar dan sangat sakit. Bagaimanapun juga, Brandon tidak pernah latihan selama tiga tahun ini. Jika tidak, Sky tidak mungkin bisa meluk
“Menarik! Tinjuan Sky sepertinya memiliki standar petinju tingkat dunia. Kekuatan ini bisa jadi ada 500 kilogram,” ucap Lucas sambil mengusap janggutnya.“Pandangan Pak Lucas memang jeli.” Brian langsung menyanjung, “Tinjuan ini sepertinya akan mematahkan tulang rusuk orang biasa, dan bahkan mesti diopname selama setengah bulan. Hanya saja, nyali lelaki itu cukup besar. Dia bahkan berani mengadang tinjuan dengan kedua tangannya. Kalau aku tidak salah tebak, sepertinya kedua tangannya sudah patah saat ini!”Brian menjelaskan dengan penuh keyakinan. Hanya saja, satu detik kemudian, raut wajahnya malah berubah drastis. Dia menyadari di atas arena tinju sana, Brandon sedang menurunkan kedua tangannya dengan perlahan. Brandon memang terlihat agak gemetar, tapi kedua tangannya tidaklah patah.Saat ini raut wajah Brian berubah sangat muram. Brandon seolah-olah sudah menginjak harga dirinya saja.Lucas pun tersenyum sambil berkata, “Pak Lucas, sepertinya tebakanmu salah. Bocah itu lebih hebat
“Kamu sudah kalah,” ucap Brandon. Sky memang tidak jatuh ataupun pingsan, tapi mereka berdua jelas menyadari bahwa Sky-lah yang kalah dalam pertandingan ini.Bahkan jurus terkuat Sky juga tidak sanggup untuk mendorong Brandon mundur satu langkah pun. Hanya saja, satu tendangan Brandon malah membuat Sky mundur tiga langkah. Jadi, kalah menangnya pertandingan ini sudah terungkap.Ekspresi Sky terlihat sangat dingin. Dia langsung membalikkan badannya, lalu berkata pada wasit, “Aku sudah kalah. Kalian tidak perlu bayar aku.”Brandon terlihat sangat santai. Dia menggoyangkan kedua tangannya sambil berkata dengan santai, “Apa ada yang lebih kuat lagi? Kalau tidak ada, suruh Brian temui aku ….”“Kamu ….” Ujung mata wasit berkedut. Bocah ini terlalu arogan. Tentu saja, saat ini dia memang berhak untuk bersikap arogan.“Bamm ….”Di ruang VIP, Brian tiba-tiba berdiri. Gelas kristal di tangannya diremuk hingga hancur. Darah segar tampak menetes, tapi Brian bagai tidak merasakannya saja. Hanya saj
Selesai berbicara, Brian melambaikan tangannya. Kemudian, tampak anak buah yang memegang tongkat besi berkata, “Bos, waktu itu ada orang mengira bisa menang sepuluh kali berturut-turut di sasana tinju kita akan mendapatkan hadiah uang banyak. Tapi dia tidak mengerti satu hal, dengan mengandalkan satu orang tidak mungkin bisa melawan banyak orang. Setelah digebuki oleh kita, dia pun menyadari dirinya tidak sehebat yang dibayangkan!”“Sudah dengar belum? Aku akui kamu memang hebat karena bisa membuat Sky mundur. Kamu juga hebat karena bisa membuat Robert tunduk sama kamu. Hanya saja, permasalahannya adalah kalian berdua lagi di area kekuasaanku. Apa kalian masih berani sok hebat?” tanya Brian dengan tersenyum dingin.“Dengar-dengar kamu lagi melindungi Keluarga Sentana, lalu cari masalah dengan kami?” Brandon juga malas untuk berbasa-basi lagi. Dia langsung memberi tahu maksud kedatangannya.Setelah mendengar ucapan ini, Brian mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Hei, b
Selesai berbicara, Brian menepuk-nepuk tangannya. Seketika terpampang gambaran di dalam layar televisi aula. Lucas dan Dessy sedang diikat di atas kursi. Saat ini entah apa yang sedang dikatakan Lucas. Hanya saja, dapat terlihat darah berlumuran di atas kepala Lucas lantaran dipukul anak buah Brian dengan tongkat besi.“Pak Lucas adalah senior dari Keluarga Marlon, kalian bahkan berani menyentuhnya?” Brandon terkejut ketika melihat gambaran di depan mata. Sepertinya nyali Brian sungguh besar? Siapa si Lucas? Apa dia tidak tahu? Jika dia menyinggung Keluarga Marlon, bukankah tidak sulit bagi Keluarga Marlon untuk mematikannya? “Kenapa tidak berani? Aku bukan hanya berani membunuh si tua itu, aku juga ingin tiduri yang muda. Setelah aku puas nanti, aku akan buang dia di jalanan. Siapa juga yang tahu kalau itu kerjaan aku?”Brian tersenyum sinis. “Sekarang aku beri kamu satu kesempatan lagi. Kalau kamu ingin mereka hidup, menyerahlah! Kalau nggak, kamu akan melihat mereka mati dengan mat
“Bos Brian, siapa tahu dia ingin ajak kamu jadi menantu pecundang juga? Dengar-dengar adik iparnya cewek cantik, masih anak SMA!” ucap anak buah Brian dengan tersenyum.Brian berlagak takut, lalu berkata, “Jangan, deh! Bagaimanapun aku sudah hidup bertahun-tahun di dunia gangster. Kalau aku meniru dia untuk jadi menantu pecundang, jatuh dong harga diriku?”“Bos, dengar-dengar sewaktu di rumah, dia bahkan sediakan air cuci kaki untuk ibu mertuanya. Setelah menikah selama tiga tahun, dia bahkan tidak pernah sentuh tangan istrinya,” jawab seorang anak buah.“Ckckck, pekerjaanmu mulia sekali. Aku, Brian, aku akui kalau aku benar-benar takut! Tapi aku ingin tanya satu hal sama kamu, apa kamu itu cowok? Apa artinya kamu hidup di dunia ini?” tanya Brian dengan penasaran.Brandon malas menjelaskan. Dia langsung meloncat ke bawah arena, lalu berjalan ke sisi Brian.Pada saat ini, beberapa bawahan Brian lekas maju untuk mengadang di depan Brian. Orang-orang ini adalah petinju, apalagi mereka sem
“Aku … aku baik-baik saja ….” Dessy langsung menatap Brandon yang berlari masuk ke ruangan. Saat ini, dapat terlihat ekspresi gembira dan juga kaget dari wajah indahnya. Hanya saja, mata Dessy mulai memerah. “Aku nggak apa-apa, tapi Kakek, dia … dia ….”Brandon segera berlari ke sisi Lucas, lalu mengulurkan jari tangannya ke ujung hidung Lucas. Seketika raut wajah Brandon langsung berubah. “Cepat antar dia ke rumah sakit. Dia harus segera ditangani ….”Selesai berbicara, Brandon menggendong Lucas yang sudah tidak menyadarkan diri keluar ruangan. Dessy juga merasa panik lekas mengikuti langkah Brandon.“Robert, aku harap tidak ada lagi orang yang bernama Brian di dunia gangster Kota Manthana. Jangan kecewakan aku ….”Sebelum pergi, Brandon pun berpesan.Sekujur tubuh Robert merinding ketakutan. Dari ucapan Brandon tadi, sepertinya malam ini akan ada perombakan besar-besaran di Kota Manthana. Kelak tidak ada lagi gangster yang bernama Brian Sumandi ….Saat ini, Robert sudah berjalan mem