Share

Bab 164

Kedua mata Brandon langsung berkilauan. Jangan-jangan dirinya yang sudah tidur 3 tahun di ruang baca itu akan diperbolehkan untuk tidur di kamar? Saat ini, Brandon sudah tidak sabaran untuk segera pulang.

Mengenai masalah perceraian yang diungkit-ungkit, Brandon pun sudah sepenuhnya melupakannya.

William yang berada di samping melihat dengan geram. Dia spontan memelototi Jocey sekilas.

Jocey mengangguk, lalu berkata dengan dingin, “Hannah, kamu jangan ditipu sama dia. Dia itu hanyalah seorang pecundang. Hari ini dia cuma lagi beruntung bisa membeli sebuah lukisan yang masih belum dipastikan keasliannya dengan uang 200 ribu. Kamu jangan terima hadiahnya. Gimana kalau Perusahaan Investasi Sinjaya sadar kalau lukisan ini palsu, nanti ….”

“Plak ….”

Belum sempat Jocey menyelesaikan omongannya, Karen malah melangkah maju, langsung menampar Jocey.

“Kamu … kamu … kamu ….” Jocey memegang wajahnya dan tidak bisa berkata-kata.

“Aku apaan?” Raut wajah Karen terlihat dingin. “Aku tidak peduli baga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adni Sinzar
bagus bgt cerita'y
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status