Mike tersenyum sinis, dan berkata, “Kamu nggak usah berterima kasih sama aku. Meski kamu pergi sekarang, aku juga akan beri tahu masalah ini sama Keluarga Limantara. Aku bakal bilang ada pencuri di rumah mereka. Pencuri itu sudah menodai mataku. Sepertinya Keluarga Limantara mesti beri penjelasan sama aku.”“Tentu saja, aku bisa beri kamu kesempatan. Asalkan kamu bersedia berlutut sama aku, aku bisa lepasin kamu. Gimana?”Brandon hanya tersenyum dan tidak merespons.Hanya saja, Doni yang berdiri di samping malah sudah tidak bisa bersabar lagi. “Tuan Mike, apa kamu sudah gila?”Sebenarnya Doni ingin menjalin hubungan baik dengan Brandon, tapi dia tidak menemukan kesempatan. Jadi, dia baru mengundang Brandon ke acara lelang di Vila Germin sebagai tanda permintaan maafnya.Sebelumnya Doni merasa Brandon adalah orang yang rendah hati. Jadi, dia hanya menyaksikan saja. Namun, ketika mendengar ada yang memaki Doni, mana mungkin Doni bisa bersabar lagi.“Pak Doni, memangnya keberadaan cowok m
Seandainya pertengkaran di antara kedua orang berlanjut, bisa jadi Keluarga Marlon juga akan terlibat dalam masalah ini. Dessy juga tidak menginginkannya. Bagaimanapun juga, tujuan kedatangan Dessy hari ini adalah untuk menghadiri pelelangan, bukan untuk masalah lain.“Nona Dessy, harap tunggu sebentar ….” Mike spontan emosi. Padahal gara-gara Dessy, Mike baru ditampar. Sekarang Dessy malah pergi begitu saja.Saat ini, Mike mengikuti langkah Dessy sambil membalikkan kepalanya. “Doni, tamatlah riwayatmu. Kamu tunggu saja! Besok Keluarga Winston akan memindahkan semua uang kami ke bank lain. Masa jabatanmu sudah berakhir!”Saat ini Doni bahkan tidak melihat Mike sama sekali. Dia malah melirik Brandon sekilas, menghela napas, lalu berkata, “Pak Brandon, tadi aku terlalu gegabah. Aku tidak bisa menahan emosiku. Semoga Pak Brandon tidak keberatan.”Brandon membalas dengan tersenyum, “Kalau kamu tidak turun tangan ketika dimaki, aku malah akan meremehkanmu. Ayo, kita masuk sekarang. Mengenai
Dessy dan Hannah sama-sama adalah wanita cantik. Hanya saja, yang satu memancarkan aura dingin, yang satunya lagi memancarkan aura anggun. Keberadaan mereka berdua sungguh bagai pemandangan yang sangat enak dipandang.Hanya saja, saat ini Brandon malah merusak pemandangan dengan duduk di tengah-tengah mereka.Saat ini, raut wajah William dan Mike sama-sama terlihat muram.“Pecundang, kenapa kamu ke sini lagi? Pelayan, ada apa dengan acara lelang kalian? Kenapa orang yang nggak punya kartu undangan malah diperbolehkan masuk ke sini? Bukannya itu namanya melanggar aturan?” ucap William dengan ketus.“Iya, ada yang kira setelah jadi menantu pecundang, dia pun sudah sederajat dengan orang-orang di sini. Apa dia nggak sadar, sebenarnya dia itu bukan apa-apa!” Mike juga menambahkan.“Betul, apa-apaan ini?”“Apa pihak penyelenggara nggak berencana beri kami penjelasan?”“Kalau sembarang orang boleh menghadiri acara lelang, apa gunanya kalian bagi undangan?”Para tamu yang duduk di belakang ju
Tak lama kemudian, William mengirim pesan singkat kepada Jocey.Jocey membaca sekilas. Meski Jocey merasa tidak berdaya, dia tetap berdiri dan berkata dengan tersenyum, “Hannah, kamu jangan duduk sama si pecundang itu. Nanti kamu malah ketularan miskinnya. Kamu tukar tempat saja sama aku. Biar Tuan William bisa bawa kamu untuk berkenalan dengan petinggi Perusahaan Investasi Sinjaya!”Tanpa berpikir, Hannah langsung berkata, “Nggak apa-apa, aku duduk di sini saja.”Saat ini, Hannah memang merasa canggung, tapi dia malah merasa tenang jika bisa duduk bersama Brandon.Perasaan tenang ini bukan karena faktor kekayaan, melainkan seperti sejenis perasaan pulang ke rumah … perasaan tenang ketika berbaring di atas ranjang.Hannah juga tidak mengerti dari mana asal perasaan ini. Hanya saja, sekarang Hannah malah spontan menolak Jocey.Jocey naik darah hingga mengentakkan kakinya. Namun, dia juga sudah kehabisan akal. Jocey juga tidak mungkin memaksa kehendaknya. Dia hanya bisa kembali duduk, da
“Istriku, sepertinya malam ini kamu tidak usah pulang dengan penipu itu. Kalau dia tidak kenal dengan presdir baru, untuk apa kamu pulang bersamanya? Lebih baik besok aku bawa kamu untuk ketemuan sama teman kuliahku, Karen. Siapa tahu lebih berguna?” Brandon berkata pada Hannah.“Benarkah? Bagus sekali!” Hannah sungguh gembira. Karen adalah sekretaris presdir baru Perusahaan Investasi Sinjaya. Jika Hannah bisa berhasil mendekati Karen, bukannya akan lebih bagus daripada mengenal petinggi perusahaan?Raut wajah William langsung muram. Hanya saja, Jocey malah sudah menggelengkan kepalanya mengisyaratkan William untuk tidak melanjutkannya lagi. Sebab, William sudah keceplosan.Saat ini, orang yang menghadiri acara lelang semakin banyak saja, sudah hampir ribuan orang. Dapat diketahui betapa terkenalnya Acara Lelang Germin.Tak lama kemudian, acara lelang resmi dimulai.Terdapat beberapa jenis barang lelang di depan sana, ada jam tangan, perhiasan klasik, dan lain sebagainya. Meskipun bara
Raut wajah Jocey langsung berubah. Dia memang tertarik dengan William, tapi sayangnya William tertarik dengan Hannah. Kenyataan itu adalah luka di hati Jocey. Jika tidak, lelaki tampan, tinggi, dan kaya seperti William pasti akan langsung digaet Jocey. Mana mungkin dia akan merekomendasikan William kepada Hannah?“Brandon, kamu sendiri bahkan tidak bisa kasih barang yang diinginkan istrimu. Bisa nggak kamu jangan pura-pura lagi? Menyebalkan sekalI!” Jocey mendengus, dan ekspresi wajahnya semakin muram lagi.“Brandon, Jocey, bisa nggak kalian jangan bicara lagi?” Percekcokan mereka berdua membuat Hannah sakit kepala. Dari dulu, Jocey sudah sangat meremehkan Brandon. Hanya saja, Brandon yang dulu tidak berani melawan. Sekarang, Brandon sudah bukan Brandon yang dulu. Terkadang Jocey bahkan kehabisan kata-kata untuk melawannya.Saat ini, baru saja William ingin berbicara.Tiba-tiba ….“Aku tawar 120 miliar!”“Aku 140 miliar!”“Aku 160 miliar!”Belum sempat William bersikap sok hebat. Nila
Raut wajah Hannah berubah muram. Padahal Hannah cukup terharu ketika melihat William bersedia mengeluarkan uang banyak deminya. Hanya saja, dia selalu menghina Brandon, membuat Hannah merasa kesal.Brandon memang tidak punya uang, tapi selama tiga tahun ini, Brandon selalu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci pakaian, memasak, mengepel, dan lainnya. Bahkan, Brandon tidak pernah mengeluh sama sekali. Hannah yang awalnya tidak menyukai Brandon juga sudah mulai memiliki kesan baik terhadapnya.Selain itu, jika orang lain menghina suaminya Hannah, bukannya sama saja dengan menghina Hannah?Saat ini, Hannah mengerutkan keningnya, dan berkata, “Pak William, aku harap kamu bisa tarik kembali ucapanmu, dan minta maaf sama Brandon.”“Aku? Minta maaf sama dia?” William sungguh tidak bisa menahan tawanya lagi. “Sebenarnya aku melakukan semua ini juga demi kebaikanmu. Hannah, cowok pecundang itu malah membuat keonaran di sini. Aku sudah tergolong baik hati nggak perhitungan sama dia. Kalau
Hannah tidak membantah, melainkan mengangguk dengan perlahan.Brandon mengulurkan tangannya menggenggam tangan Hannah, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, suamimu akan menghadiahkannya untukmu!”Hannah terbengong sejenak. Dia tidak mengerti bagaimana untuk merespons. Bahkan, Dessy menatap Brandon sekilas, lalu spontan menghela napas.Lelaki itu bodoh sekali! Padahal cincin Bintang Keabadian berada di tangan Grup Sinjaya, siapa juga yang bisa mengambilnya? Apa mungkin seorang menantu pecundang akan bisa mengambilnya?“Selanjutnya adalah benda lelang keenam. Mengenai benda yang satu ini, juru taksir kami bahkan tidak bisa memastikan asli palsunya benda ini. Hanya saja, konon katanya asal usul benda ini tidaklah sederhana. Semua orang diperbolehkan untuk mengamati dalam jarak dekat, baru memutuskan ingin melelang atau tidak ….”Saat ini, mata juru lelang yang berada di atas pentas menepuk tangan. Seseorang berjalan keluar dengan mendorong sebuah rak kayu besar ke atas pentas.Ta
“Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu
“Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din
“Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,
Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas
Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa
Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand
“Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d
Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela
Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita