“Istriku, sepertinya malam ini kamu tidak usah pulang dengan penipu itu. Kalau dia tidak kenal dengan presdir baru, untuk apa kamu pulang bersamanya? Lebih baik besok aku bawa kamu untuk ketemuan sama teman kuliahku, Karen. Siapa tahu lebih berguna?” Brandon berkata pada Hannah.“Benarkah? Bagus sekali!” Hannah sungguh gembira. Karen adalah sekretaris presdir baru Perusahaan Investasi Sinjaya. Jika Hannah bisa berhasil mendekati Karen, bukannya akan lebih bagus daripada mengenal petinggi perusahaan?Raut wajah William langsung muram. Hanya saja, Jocey malah sudah menggelengkan kepalanya mengisyaratkan William untuk tidak melanjutkannya lagi. Sebab, William sudah keceplosan.Saat ini, orang yang menghadiri acara lelang semakin banyak saja, sudah hampir ribuan orang. Dapat diketahui betapa terkenalnya Acara Lelang Germin.Tak lama kemudian, acara lelang resmi dimulai.Terdapat beberapa jenis barang lelang di depan sana, ada jam tangan, perhiasan klasik, dan lain sebagainya. Meskipun bara
Raut wajah Jocey langsung berubah. Dia memang tertarik dengan William, tapi sayangnya William tertarik dengan Hannah. Kenyataan itu adalah luka di hati Jocey. Jika tidak, lelaki tampan, tinggi, dan kaya seperti William pasti akan langsung digaet Jocey. Mana mungkin dia akan merekomendasikan William kepada Hannah?“Brandon, kamu sendiri bahkan tidak bisa kasih barang yang diinginkan istrimu. Bisa nggak kamu jangan pura-pura lagi? Menyebalkan sekalI!” Jocey mendengus, dan ekspresi wajahnya semakin muram lagi.“Brandon, Jocey, bisa nggak kalian jangan bicara lagi?” Percekcokan mereka berdua membuat Hannah sakit kepala. Dari dulu, Jocey sudah sangat meremehkan Brandon. Hanya saja, Brandon yang dulu tidak berani melawan. Sekarang, Brandon sudah bukan Brandon yang dulu. Terkadang Jocey bahkan kehabisan kata-kata untuk melawannya.Saat ini, baru saja William ingin berbicara.Tiba-tiba ….“Aku tawar 120 miliar!”“Aku 140 miliar!”“Aku 160 miliar!”Belum sempat William bersikap sok hebat. Nila
Raut wajah Hannah berubah muram. Padahal Hannah cukup terharu ketika melihat William bersedia mengeluarkan uang banyak deminya. Hanya saja, dia selalu menghina Brandon, membuat Hannah merasa kesal.Brandon memang tidak punya uang, tapi selama tiga tahun ini, Brandon selalu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci pakaian, memasak, mengepel, dan lainnya. Bahkan, Brandon tidak pernah mengeluh sama sekali. Hannah yang awalnya tidak menyukai Brandon juga sudah mulai memiliki kesan baik terhadapnya.Selain itu, jika orang lain menghina suaminya Hannah, bukannya sama saja dengan menghina Hannah?Saat ini, Hannah mengerutkan keningnya, dan berkata, “Pak William, aku harap kamu bisa tarik kembali ucapanmu, dan minta maaf sama Brandon.”“Aku? Minta maaf sama dia?” William sungguh tidak bisa menahan tawanya lagi. “Sebenarnya aku melakukan semua ini juga demi kebaikanmu. Hannah, cowok pecundang itu malah membuat keonaran di sini. Aku sudah tergolong baik hati nggak perhitungan sama dia. Kalau
Hannah tidak membantah, melainkan mengangguk dengan perlahan.Brandon mengulurkan tangannya menggenggam tangan Hannah, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, suamimu akan menghadiahkannya untukmu!”Hannah terbengong sejenak. Dia tidak mengerti bagaimana untuk merespons. Bahkan, Dessy menatap Brandon sekilas, lalu spontan menghela napas.Lelaki itu bodoh sekali! Padahal cincin Bintang Keabadian berada di tangan Grup Sinjaya, siapa juga yang bisa mengambilnya? Apa mungkin seorang menantu pecundang akan bisa mengambilnya?“Selanjutnya adalah benda lelang keenam. Mengenai benda yang satu ini, juru taksir kami bahkan tidak bisa memastikan asli palsunya benda ini. Hanya saja, konon katanya asal usul benda ini tidaklah sederhana. Semua orang diperbolehkan untuk mengamati dalam jarak dekat, baru memutuskan ingin melelang atau tidak ….”Saat ini, mata juru lelang yang berada di atas pentas menepuk tangan. Seseorang berjalan keluar dengan mendorong sebuah rak kayu besar ke atas pentas.Ta
“Benar, lukisan ini terlihat tidak berbeda dengan yang asli. Aku rasa lukisan ini seharusnya adalah hasil replika, dan sepertinya besar kemungkinan kalau lukisan ini dilukis pada zaman sekarang. Bisa jadi, hanya sebuah karya replika yang dibeli dari internet saja. Harganya bahkan tidak sampai 200 ribu …,” Mike menjelaskan dengan panjang lebar.Kemudian tatapan Mike beralih ke sisi juru lelang. “Nona, aku berkata seperti ini bukan bermaksud untuk menjelekkan acara lelang kalian. Aku hanya sedang mengatakan apa yang aku ketahui. Aku harap Nona tidak tersinggung.”Juru lelang berkata dengan tersenyum, “Bahkan juru taksir kami juga tidak bisa memastikan keaslian lukisan ini. Kalau bukan karena penjelasan Tuan, aku juga tidak mengetahui cerita di balik lukisan ini. Ternyata lukisan aslinya sudah terbagi menjadi dua bagian.”“Sebelumnya aku kira lukisan ini ditiru dengan sangat mirip. Bahkan juru taksir juga tidak berani mengatakan lukisan ini adalah karya palsu. Sekarang lukisan ini tidak p
Brandon juga tidak omong kosong lagi, dan langsung mengorek kantongnya. Setelah mencari beberapa saat, akhirnya dia berhasil mengeluarkan sisa dua lembar uang 100 ribu. Kemudian, Brandon dengan tidak rela menyerahkan uang itu kepada juru lelang.Apa daya? Uang tunai Brandon hanya tersisa 200 ribu saja.“Pftz ….”“Hahaha, lucu sekali! Ternyata dia benar-benar ingin membeli ‘Lukisan Gunung Fujiwa’ dengan uang 200 ribu?”“Coba kalian lihat, sepertinya dia nggak rela keluarin uang 200 ribu.”“Wajar saja, sepertinya dia cuma punya uang 200 ribu?”“Brandon, kamu harus jaga lukisan ini dengan baik. Kalau ada waktu luang, aku akan cari kamu untuk mengamati lukisan terkenal di dunia yang seharga 200 ribu itu! Hahaha ….”William dan Mike terus tertawa terbahak-bahak. Brandon sungguh lucu. Kenapa dia tidak beralih profesi menjadi komedian saja?Sebenarnya Brandon tidak ingin meladeni mereka, hanya saja dia menyadari ekspresi wajah Hannah sangatlah muram. Brandon menghela napas, lalu berkata, “Zam
Selesai berbicara, Mike menunjukkan ekspresi bangga. Asalkan Brandon dipermalukan lagi, dia pun akan memiliki kesempatan.Brandon tersenyum, lalu lanjut berkata, “Kalian semua harusnya tahu, Paulus Timothy adalah salah satu dari empat pelukis terkenal di abad ke-13. Paulus mahir dalam melukis pemandangan terutama melukis pegunungan.”“Paulus suka melapisi cat dengan sangat tebal sehingga arah goresan terlihat sangat jelas. Inilah teknik impasto yang legendaris. Teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa. Singkat kata, teknik impasto membuat gambar terasa lebih hidup …. Coba kalian lihat gambar ini, apa persis seperti yang aku katakan?”Semua orang merasa ucapan Brandon sangat masuk akal. Saat ini, mereka spontan mengamati lukisan yang ditunjuk Brandon. Emm … memang sama seperti yang dikatakan Brandon. Hanya saja, Mike malah terkekeh.Si pecundang sok hebat sekali! Jangan-jangan dia tidak tahu zaman sekarang ini lukisan bisa dicetak
Teknik zhemei adalah teknik khusus juru taksir di era kuno. Konon katanya, teknik itu bisa memverifikasi asli palsunya sebuah lukisan kuno.Namun pada zaman sekarang ini, juru taksir yang menguasai teknik zhemei sudah tidak banyak lagi. Dessy bisa mengetahui teknik zhemei karena kakeknya menguasai teknik tersebut. Hanya saja, kakeknya sudah berjanji pada pewaris teknik zhemei, dia tidak akan mewarisi teknik ini kepada siapa pun. Jadi, hanya kakeknya Dessy yang menguasai teknik zhemei.Sekarang, seorang menantu pecundang malah menguasai teknik zhemei. Dessy bahkan merasa dirinya sedang bermimpi.“Apa? Teknik zhemei?”Setelah mendengar ucapan Dessy, orang-orang di tempat pada terbengong. Jangan-jangan menantu pecundang tidak sedang membual, dia memang tahu cara memverifikasi barang antik?William dan Mike saling bertukar pandang, dan terdiam di tempat.Mereka berdua juga pernah mendengar teknik zhemei, dan mereka juga tahu hanya seorang senior dari Keluarga Marlon menguasai teknik itu. B
“Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu
“Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din
“Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,
Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas
Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa
Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand
“Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d
Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela
Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita