Share

20. Setelahnya

Seluruh tubuh Helenina terasa sakit.

Astaga, dia tidak pernah merasa seburuk ini bangun di pagi hari.

Bukan hanya rasa pening di kepala, tapi setiap inci tubuhnya terasa tidak nyaman. Kesadaran tentang semua penyebab rasa sakit ini belum berhasil Helenina cerna. Pelupuk matanya masih digantungi oleh rasa kantuk, sehingga dia berniat untuk melanjutkan tidurnya yang pastinya akan jauh dari rasa nyenyak. Ketika Helenina bergerak sedikit untuk mengganti posisi berbaring sehingga merasa lebih nyaman, serangan rasa sakit menyengat terasa di bagian antara pahanya, tepatnya di selangkangannya. Helenina langsung mengernyit dan memejamkan mata semakin erat.

“Apa seburuk itu?”

Sebuah suara yang berat dan maskulin terdengar menggumam pelan di sampingnya, cukup dekat sampai menembus kabut kantuk di mata Helenina.

Helenina berusaha untuk membuka kelopak matanya, dan sejenak dia merasa panik akan seberapa berat hal tersebut untuk dilakukan. Ketika cahaya akhirnya menembus masuk ke retina, dia m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status