Share

S2| 12. Teh dari Ruby

Amber memeriksa tubuhnya sendiri dengan raut bingung. “Bukankah ini normal? Orang-orang sering demam saat menyambut musim semi.”

“Ini masih musim dingin dan suhu belum naik. Kau pasti kelelahan karena Ruby. Sekarang juga, kau harus istirahat.” Adam membantu sang istri berdiri dan memandunya berjalan menuju kamar.

“Aku hanya demam, Jewel. Kenapa kau memperlakukanku seperti nenek berusia 90 tahun?”

“Jangan banyak protes! Beristirahat saja di kamar. Aku akan membawakanmu teh hangat dan apel. Kau harus segera mengisi tenaga.”

Mendapat perhatian sebesar itu, Amber pun mengulum senyum. Sambil memeluk sang suami, ia menyandarkan kepala di pundak bidangnya. “Kau tidak perlu membawakan itu. Cukup temani aku saja. Aku pasti langsung sembuh.”

“Tidak. Kau butuh teh hangat dan apel. Aku akan menemanimu setelah menyiapkannya.”

Begitu pintu ditutup, mata Ruby perlahan membuka. Setelah menoleh ke arah kamar si tuan rumah, ia mendengus kesal. “Aku hampir saja mati. Tapi, kenapa malah perempuan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status