Share

Bab 210 - Pecundang (?)

“Pergilah, Karel! Aku tidak perlu memberi tahumu apa alasannya, ‘kan? Karena kamu sudah mengetahui sendiri. Bagimana perasaan kami sekarang ini, bagaimana cara kami memandangmu, kamu tahu itu.”

Kalimat Ibra mengakhiri kediaman Karel yang selama beberapa saat menjadi maskot di antara mereka yang berdiri di depan jendela ruang ICU.

Karel memandang Ibra yang merotasikan matanya dengan malas, menghidarinya sedangkan Lara sama sekali tidak mau melihatnya.

Karel undur diri dari hadapannya dan berjalan meninggalkan mereka.

Dengan langkah kaki yang tersandung gamang, dia sadar telah kehilangan kepercayaan dari semua orang. Terutama dari Lara.

Sakit?

Ya ... rasanya sangat sakit sekali sampai dia tak bisa mengatakan apapun.

Mungkin, lebih sakit dari cintanya yang tidak mendapatan balasan, lebih sakit dari cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

Karena ... cinta yang bertepuk sebelah tangan itu, Karel masih bisa menjangkau Lara. Masih bisa betergur sapa dengannya, masih bisa melihat senyumnya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Jd kesel sama si makarel ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status