Share

Bab 218 - Tabebuya Putih

Dengan hati yang terasa berat, Karel pergi meninggalkan sekitaran ruang rawat Alex.

President suite yang baru saja mempertemukannya dengan Lara.

Kalimatnya sudah jelas.

Karel harus pergi, tidak boleh menunggu Lara. Tidak untuk menunggu cinta bertepuk sebelah tangannya itu bersambut.

Tidak untuk menantinya membalas rasa.

Semua itu adalah sebuah kemustahilan.

Langkahnya berat, semuanya menjadi berat.

Pagi yang semula akan dia sangka sebagai pagi yang cerah telah berubah dalam sekejap.

Dia berhenti di dekat pohon tabebuya saat melangkah di atas jalan setapak yang membelah taman. Penghubung dari blok president suite ke ruangan yang lainnya

Bunga warna putihnya melambai, seolah bicara agar Karel memag mengibarkan bendera putih, menyerah, atas apapun.

“Sudahkah saatnya mengakhiri?”

Tabebuya seperti memberinya jawaban dengan menjatuhkan setangkai bunganya. Jatuh mengenai kepala Karel sebelum mendarat di atas jalan setapak.

Hatinya sakit, tapi entah kenapa dia akhirnya menemui jawaban yang je
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Makasih Alex sdh brjuang,makasih Lara sdh brtahan dlm situasi kondisi yg sulit & tdk enak,makasih thor sdh bwt RaLex trsenyum lg......stlh skian bnx airmata pilu sedih yg keluar kini saatnx airmata bahagia yg mngalir ...kira2 gmana yaa ekspresi kembar stlh tau pp Alex udh bangun dri koma ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status