Share

Bab 61

Kabut hitam begitu terlihat jelas dari mata pria berhidung bangir itu. Wajah cerah yang semalam banyak menyunggingkan senyum manis, kini tak nampak lagi. Apalagi alasannya kalau bukan tentang berita yang dia dengar pagi ini.

Semalam pun, Adi sudah merasakan ada yang tidak beres pada kedua kakinya. Tidak ada rasa dan sulit untuk digerakan. Namun, dia masih berpikir positif. Mungkin akibat benturan dari kecelakaan itu, dan juga akibat terlalu lama didiamkan selama koma kemarin.

Ternyata, kenyataannya lebih mengagetkan. Adi harus mengalami kelumpuhan akibat benturan keras yang membuat otot-otot kakinya menjadi kaku dan lemah. Meskipun kata dokter tidak bersifat permanen dan bisa disembuhkan dengan terapi dan obat-obatan, tapi waktu menuju sembuh memang membutuhkan waktu yang lama, juga kesabaran dan ketelatenan dalam menjalani perawatan.

"Di, kok diam saja. Mau makan, gak?" ujarku mulai membuka percakapan.

Tidak ada siapa-siapa di sini. Hanya ada aku dan Adi. Kedua orang tua kami dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
syazwani
Bikin penasaran kok cerita ini.. enggak sabarrr
goodnovel comment avatar
Ratih Anggraeni
belum bisa
goodnovel comment avatar
Ratih Anggraeni
tunggu besok lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status