Share

Bab 28

Benar, aku sudah sampai di depan kafe Mutiara. Dan dari sini aku bisa melihat jika Mas Haikal masih berada di dalam sana. Duduk di dekat kaca.

"Ini uangnya, Pak. Terima kasih," ucapku seraya turun dari dalam taksi.

Dengan mata yang terus melihat ke sana kemari, aku pun langsung masuk ke dalam kafe. Menghampiri Mas Haikal yang melihat ke arahku dengan ekspresi tidak bersahabat.

Wajahnya terlihat kusut dengan kantung mata yang menghitam.

Tidak tidurkah dia semalam?

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Tolong hentikan semuanya."

Mas Haikal mengerutkan kening seraya menatapku lekat. Aku pun sama. Menatap mata itu lamat-lamat.

"Apa maksudmu hentikan semuanya?" tanyanya kemudian.

"Kamu tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti?" kataku.

"Bagaimana aku akan mengerti jika kamu tidak mengatakan duduk masalahnya. Langsung memintaku menghentikan sesuatu, yang aku pun tidak tahu apa perbuatanku.

"Ini." Aku memperlihatkan layar ponsel yang menyala ke arahnya. Sebu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Siti Khotipah
makanya jadi orang itu mbok ya nurut sama orang tua,biar selamat.
goodnovel comment avatar
Flying Fox
padan muka...sombong, sok kuat, berlagak..naaa apa kau rasa, orennn...
goodnovel comment avatar
Ghaniya Navisha
alina oh alina
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status