Share

Dicecar dengan pedas

Siella dan Devan yang masuk ke dalam ruangan sudah mendapati Vano serta Rifia berada di sana. Dengan di tengah-tengah ada Pak Romi yang merupakan orang yang akan menjadi penentu hari ini.

Sorot mata Rifia kelihatan seperti sudah merencanakan sesuatu. Sementara Vano kelihatan sudah sangat menunggu kedatangannya. Tetapi, raut wajah dari Pak Romi yang tidak berekspresi tersebut jadi tanda tanya besar di kepala Siella.

“Selamat pagi,” Siella menyapa dengan ramah.

“Selamat pagi, kalian datang benar-benar tepat waktu,” balas dari Pak Romi.

“Halah, tepat waktu apanya. Yang ada malah kami lebih dulu di sini,” Rifia berkata begitu dengan tangan yang menyilang di depan dadanya.

Siella membalasnya dengan senyuman lebar memandang ke arah dari Rifia. “Kami tidak terlambat. Kami TEPAT WAKTU. Bagi kami selagi belum terlambat tidak masalah.”

Senyuman miring dari Rifia menunjukkan bahwa dia tidak peduli dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status