Share

Kepergok

Vano dan Rifia yang kaget melihat kedatangan dari mereka berdua tampak hendak menyangkal, namun tidak bisa sama sekali. Sepertinya sekarang mereka benar-benar kepepet untuk bisa memberikan alasan.

“So. Apa mau kalian sekarang?” tanya dari Siella.

Rifia dan Vano terlihat saling melirik dengan tangan yang mengepal, mereka membawa emosinya sendiri dan berusaha untuk menahannya kali ini. Seringai puas dari Siella melihat mereka berdua di titik ini benar-benar menyenangkan.

“Jujur saja. Kalian sudah datang jauh-jauh kemari, tidak mungkin kalian pulang dengan tangan kosong, kan?” Devan menambahi untuk mengompori mereka.

Air mata Rifia terlihat jelas di permukaan kedua matanya. Sambil menggigit ujung bibirnya, wanita tersebut berusaha mengumpulkan sisa tenaga untuk mengutuk Siella dan juga Devan.

Ditunggu dengan baik oleh Siella. Seperti kata Devan, supaya mereka tidak rugi sudah datang kemari dan merencanakan hal bodoh demi bisa membatalkan kontrak yang ada.

“Kalian sangat licik!” Vano lang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status