Share

Chapter 18

“Siapa yang menggendongku ke sini?” tanya Khalifa menyimpan terlebih dahulu gelasnya.

Alby meringis tertahan, seharusnya ia tadi tak menuruti keinginan Anwar tadi. Mana sekarang ditanya lagi.

“Maaf ….” Hanya kalimat itu yang keluar di bibir Alby membuat Khalifa mengernyitkan alisnya. “aku yang menggendongmu tadi.” Ucapan Alby berikutnya jelas membuat Khalifa terkejut, terlihat dari mata perempuan itu yang melebar.

“Tapi aku bersumpah, Alif, aku tidak mencuri kesempatan dalam kesempitan. Tadi aku sudah bangunkan kamu, tapi kau tak kunjung bangun. Jadi ….” Alby menggantung ucapannya kembali.

“Maaf,” lanjutnya setelah beberapa detik terdiam.

Khalifa tampak menghembuskan napas pelan. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

“T--tidak apa-apa. Itu suatu hal yang tidak disengaja juga.”

Mendengar penuturan tersebut membuat Alby menatap Khalifa dalam diam. Ia mengamati raut wajah Khalifa yang biasa saja. Apa perempuan itu … tak merasakan debaran? Atau deg-deg an? Padahal katanya setiap pere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status