Share

Chapter 22

Khalifa secara refleks langsung melepas tangan kirinya yang melingkar sesaat Alby menghentikan motornya.

“Maaf, aku tak sengaja,” ucap Khalifa.

Alby menatap ke arah kaca spion, terlihat Khalifa yang tampak gugup.

Alby membuka kaca helmnya, lantas berkata. “Siniin barangnya, biar disimpan di depan.” Melihat Khalifa yang memang tampak kesusahan dalam memegang barang tersebut membuat Alby berinisiatif membantunya.

“Tidak usah, aku masih bisa kok,” tolak Khalifa. Ia menggenggam erat lukisannya di tangan kanan. Memang ada pegangan tapi ia lebih baik memegangnya sendiri.

“Bukan kamu yang susah, aku yang susah sendiri dalam menjalankan motornya,” ucap Alby. “lukisanmu menghalangi …” Alby menggantung ucapannya.

“Menghalangi apa?”

“Ck! Sini, lukisannya simpan di sini!” Alby memaksa merebut barang yang dibawa Khalifa, membuat sang empu terkejut.

“Kak?”

“Udah, begini lebih baik,” ucap Alby sesaat ia menggantungkan lukisan tersebut dibalik gantungan motornya.

Sengaja ia melakukan ini, pas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status