Share

25 - Kebingungan

Gugun menghentikan ceritanya. Dia mengusap wajah dengan gelisah. Dia tercenung karena masih tak mau memercayai kenyataan ini. Dia menyesal telah melakukan pendakian. Kalau saja tidak mendaki gunung, barangkali keadaan kacau ini tidak akan pernah terjadi. Apa yang dia pikirkan itu muncul dari keputusasaan akan keadaan yang terus menekan, seakan-akan dia tak bisa keluar dari situasi mengerikan ini.

“Apa jangan-jangan temanmu itu bukan orang?” tanya Bu Novi membuyarkan lamunan Gugun.

“Apa maksud, Ibu?” Gugun balik bertanya karena tak paham.

Pak Sapto dan Suster Ana juga menatap Bu Novi dengan sorot mata meminta penjelasan.

“Mungkin cowok yang kalian temukan di hutan itu bukan si Anja? Dia itu manusia jadi-jadian,” terka Bu Novi dengan wajah serius.

“Apa iya di hutan ada manusia jadi-jadian kayak gitu?” kata Pak Sapto sangsi.

“Mungkin aja,” sahut Bu Novi cepat. “Apa, sih, yang gak ada di Indonesia? Di sini banyak yang aneh-aneh di luar nalar kita, Pak.”

Pak Sapto terdiam. Dia meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status