Share

64. Titik Terang Kedua

"Ayah, selingkuh?" tanya Dona heran. Gadis itu melirik ibu dan Wima berkali-kali seraya meminta penjelasan.

"Sejak kapan ayah kayak gitu bunda?" Dona menggoyangkan tubuh Aliya, tetapi beliau tetap diam dan tidak bergeming sama sekali.

"Jawab Dona!" Dona berteriak, air matanya mengalir deras membasahi pipi.

"Jawab Dona! Apa cuman Dona yang nggak tahu kejadian ini?" Naas sekali nasib Dona.

Dona pikir kehidupan keluarganya akan menyenangkan. Dona pikir, ibunya bahagia hidup bersama Dion.

Dona tahu, Dion tampak tidak terlalu perhatian. Dona pikir, itu hanya karena sikapnya. Karena manusia memiliki sifat yang berbeda-beda, dan ada juga yang malu untuk mengungkapkan rasa perhatian atau kasih sayang.

Dona tidak tahu, kalau sikap cuek ayahnya itu lebih ke rasa bosan.

Ayahnya selingkuh?

Seperti ada petir yang menggelegar di telinga Dona. Gadis itu berjongkok di hadapan ibunya, menutup kedua telinganya, kemudian menangis tersedu-sedu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status