Share

18. Merelakan Lagi

Merelakan itu jauh lebih indah daripada mengekang. Melihat senyum liarnya bahkan menghilangkan duka tentang itu.

Tak apa. Jodoh tidak akan melangkah jauh.

Fairel

———

Rambut acak-acakan, mata sembab, baju lecek, kulit kering, semua itu didefinisikan oleh Dona lewat pantulan cermin.

Dua hari dirinya tidak pergi ke kampus atau ke luar kamar. Makanan yang diantarkan Bi Jihan-pun tak urung ia makan.

Mag-nya kambuh, Dona hanya mampu menahan rasa mualnya dalam diam ketika Aliya masuk ke kamar membawa sebaskom air dingin untuk mengompres kepalanya.

Bandel, satu kata itu terucap berulang kali dari bibir sang bunda.

Bunda menggiringnya dengan sekuat tenaga untuk berbaring kembai di kasur.

Menyelimuti an

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status