Share

23. Berusaha untuk dianggap

"Ngemis kata lo?" Sungguh hina sosok Bara di hadapan Dona kali ini,

"Hah, gue nggak pernah ngemis sama lo. Gue nggak sudi ngemis sama lo. Gue salah... gue salah mertahanin lo yang bobrok kayak gini. Gue salah... karena Bara dalam hati gue itu ternyata hanya topeng busuk aja."

Angin menerbangkan setiap kenangan mereka. Malam yang sunyi kembali menerkamnya dengan kegelapan. Kalimat Dona masih terngiang-ngiang di kedua telinganya, bahkan ketika Bara menutup mata untuk tidur.

"Gue dulu cinta banget sama lo, tapi sekarang gue sadar, yang ada di hati gue itu cuman kebencian. Gue bakal buktiin ke lo, kalau gue bisa hidup tanpa lo. Dan lo dengan tenang nggak bakal keganggu lagi sama kehadiran gue."

Itu kalimat terakhir yang diucapkan Dona sebelum gadis itu masuk ke dalam rumah tanpa pamit. Amarah yang memburu, mulai melemah, berganti dengan rasa sakit yang menjalar di hati

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status