Share

25. Cukup Tahu

Gue... nggak berharap kayak gitu.

Nggak berharap.

Kayak gitu.

Kalimat itu terus terulang, terulang, hingga Fairel pusing mendengarnya.

Menggema diseluruh pikiran dan otaknya, terngiang-ngiang bagaikan berada di gua yang bergema.

Cukup tahu.

Fairel cukup tahu dengan jawaban itu, bahwa dirinya tidak akan pernah lebih dari sekedar itu.

Penolakannya bahkan cukup menusuk.

"Udah selesai kan? Yuk, kita langsung pemotretan aja," ucap Fairel datar.

Fairel berusaha memasang mimik wajahnya sedatar mungkin, tetapi Meta masih bisa mengetahui secuil kesedihan di wajahnya.

Meta menghela, ia ikut mengekori Fairel yang berjalan lebih dulu keluar toko.

Disusul beberapa teman sekelompoknya sambil membawa paper bag beris

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status