Share

29. Reuni

Langkah Dona terhenti. Matanya berkaca-kaca ketika mendengar penuturan dari Fairel.

Ia ingin berbalik, menatap langsung manik Fairel, ingin mengetahui lebih lanjut, dari tatapannya apakah pria itu berbohong atau tidak.

Hanya saja, Dona tidak bisa melakukan itu. Ia hanya akan menyusahkan Fairel dengan menangis.

"Apa urusannya sama gue? Gue nggak minta bokap lo untuk nampar lo' kan?"

Hati Fairel mencelos. Ia tidak menyangka, Dona yang baik hati itu justru dengan tega melontarkan kalimat yang menyakitkan.

Fairel tidak mengetahui, kalau Dona tengah mati-matian menahan tangisnya. Ia tidak menyadari, bahwa kedua tangan Dona saling meremas untuk menahan emosi yang bergejolak di balik tubuhnya.

Fairel tertawa sarkas.

"Aku baru tahu, kalau kamu sejahat itu Na!"

Dona memejam, ia menarik nafas dalam-dalam untuk memasok oksigen di paru-parunya. Karena berdebat dengan Fairel, akan menguras segalanya.

Apalagi ketika mendengar kali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status