Home / Romansa / Mata Elang / Anthony Putus Asa

Share

Anthony Putus Asa

Vanya yang berada di dalam kereta api tidak mengetahui jika Purnomo sudah bebas. Karena ponsel saja belum beli,  dia sebentar lagi mencapai stasiun pemberhentian yang dituju.

“Sudah sampai ya?” gumam Vanya yang melihat nama stasiun di balik jendela, kereta api pun melambat untuk menurunkan para penumpang.

Vanya keluar dari kereta api sambil membawa tas jinjing ukuran sedang yang berisi pakaian, lalu dia memesan taksi untuk menuju ke rumah orang tua Anita. Vanya pernah sekali ikut mengunjunginya, dia memilih menuju kesana karena persentase bertemunya Anita lebih banyak dan lagi tidak terlalu bahaya jika dibandingkan dengan  rumah Purnomo.

Selama Anita diusir Purnomo dari rumah, ti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status