Share

Part 87 Sama-sama Berkorban 2

Diam. Dan kekakuan menjadi jarak membentang di antara keduanya. Meski raga mereka hanya berjarak beberapa depa saja. Kalau tidak ingat pesan dokter Rosy tadi, ingin rasanya dokter Farhana segera meninggalkan kamar. Tapi mamanya dokter Angkasa memintanya untuk memastikan agar laki-laki itu mau makan.

"Kalau dokter Farhana sibuk, bisa tinggalkan saya sendiri. Nggak apa-apa nanti saya bisa makan sendiri. Jika butuh apa-apa, nanti saya panggil perawat."

"Eh, i-iya, Dok." Dokter Farhana yang berdiri mematung menjawab dengan gugup. Wajahnya pasti berubah pias karena malu. Jika sudah diusir secara halus begini, apa dia keukeh bertahan di sana?

Dokter Farhana mengangguk sejenak kemudian bergegas keluar kamar. Meski dokter Angkasa berkata secara halus dan sopan, sungguh ini memalukan baginya.

Pengalamannya mengejar cinta Saga, tidak akan diulang pada pria lain. Sebagai perempuan, dia sangat malu melakukan hal itu. Seperti tak laku saja. Tak punya harga diri.

Sambil berjalan kembali ke ruang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Barra
gara gara Alita yg egois
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Dea harus selalu hati² nih Alita mulai lebih gila lagi soalnya... bilang Dea munafik diam² godain Gama.padahal.dia sendiri yg begitu
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Angkasa dijodohkan sama yg lain aja kak jangan sama Farhana soalnya dia ga mau kan sama yg seprofesi.. boar Farhana sama yg lain juga jodohnya.. kalau lihat karakter Angkasa ini berasa lagi lihat dokter Samudera
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status