Share

Menggigil Di Bawah Rintik Hujan

"Kau tidak akan hidup tenang meski dengan pria br*ngsek itu!"

Adalah kalimat mengerikan yang terus membayangi pikiran Widia. Tatapan tajam dari kedua mata merah Danu semakin membuatnya paranoid. Ia harus mulai berjaga-jaga untuk suatu hal buruk yang mungkin akan mengintainya kelak. Karena suatu saat pria yang baru saja menalaknya itu akan bebas juga.

Tangan Widia bersandar, sementara tatapannya menjadi kosong. Sejak mobil melaju meninggalkan lapas 15 menit yang lalu tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Ia terlalu parnoid dengan ancaman Danu.

"Kamu masih khawatir, Wid?" tanya Satya sambil mengemudi. Satya dapat melihat raut panik oada wajah wanita yang duduk di sampingnya.

Widia tak menjawab, hanya saja kedua bola matanya mulai berkaca-kaca.

"Sudah lah, jangan panik. Berfikir positif saja, tindakan kamu ini gak salah. Jika kamu saja bisa menganggap cemoohan warga itu sebagai angin lalu. Terus, kenapa kamu tidak bisa melakukan itu pada ancaman Danu?"

Widia tetap ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status