Share

Kesal

"Mita, kamu di sini?" Widia terkejut karena saat dia baru saja sampai, Mita sudah ada di rumahnya. Tentu saja, Widia merasa canggung dan tidak enak pada sahabatnya itu, terlebih saat dia mengingat acara makan malam yang sempat gagal gara-gara Satya lebih memilih datang ke rumahnya.

"Iya, tadi aku sempat ditelpon sama ibu kamu. Jadi, aku ke sini, deh. Nggak apa-apa kan? Nggak ganggu juga kan?" tanya Mita sambil duduk tak jauh dari posisi duduk Widia. Sementara Satya masih berdiri di belakang kursi sambil menyilang tangan di depan dadanya.

Satya mendelik memutar bola matanya ke atas saat mendengar pertanyaan Mita yang mulai memancing suasana kaku.

"Iya, nggak apa-apa lah. Cuma kasian malem-malem kamu harus ke sini. Maaf ya, Mit," ucap Widia dengan tatapan haru.

Mita tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Kamu itu kok, nggak enak ngerepotin aku, tapi enak ngerepotin Satya."

"Bukan, gitu, Mit ...." Widia menelan salivanya saat merasa salah mengucap kata.

"Hem ... oya, kata ibu ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status