Share

Kembalinya Senyuman Manis

"Kenapa berhenti? Terusin makannya," ucap pria yang tak lelah memperhatikan Widia.

"Bang Danu ...," desis Widia sebelum menutup wajahnya.

Satya mengerutkan dahi. Kalau tidak salah, dia mendengar wanita di sampingnya itu menyebut nama pria yang tak mungkin ada bersama mereka di sana. Ekspresi Widia yang langsung menutup wajah karena ketakutan membuat Satya penasaran dengan apa yang telah dilihatnya. Ia bangkit dan melangkah sampai ke depan etalase roti. Sambil mengecek situasi di luar toko roti itu. Namun, ia tak melihat apapun selain hujan yang mulai reda. Ia pun kembali mendekati Widia.

"Wid, coba lihat aku, kamu kenapa?"

"Ada Bang Danu, aku takut," ucap Widia. Tangannya semakin merapat ke wajah dan sedikit gemetar. Satya mengeceknya lagi, namun tetap saja tak ada apapun di sana.

"Wid, Danu nggak ada di sini. Dia dipenjara!"

"Nggak, Bang. Dia udah bebas, aku lihat sendiri tadi di stopan lampu merah."

Satya terdiam. "Ya udah, untuk mastiin, besok aku ke lapas nya. Udah, sekarang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status