Share

Bab 62

Selama dalam perjalanan, Namira tak banyak bicara. Jalanan kota Bandung yang sangat ia hafal dan ia rindukan kini tak lagi menarik di matanya. Kepala bersandar pada pintu mobil dengan tangan yang sibuk memainkan ponsel yang juga tak ada sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya.

Suasana hatinya benar-benar buruk sejak tadi, dan Arhan tak ada niat memperbaikinya meskipun istrinya itu banyak diam. Seolah tak ada yang aneh dan hal itu adalah sesuatu yang sangat biasa.

Sepertinya memang hanya Namira yang terlalu berharap jika laki-laki yang menjadi suaminya itu menginginkan hal yang sama. Berulang kali wanita itu membuang napas lelah. Entah karena sikap Arhan yang kembali dingin seperti di awal pernikahan mereka, atau karena pikirannya sendiri yang terus menduga-duga banyak hal.

Apakah pertemuan Arhan dengan Raya baru-baru ini sudah membuat laki-laki itu goyah?

Mobil berhenti tanpa Namira sadari jika mereka sudah sampai di tempat tujuan. Bukan villa seperti yang wanita itu pikirkan kala Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status