Share

Bab 68

“Istri saya ke mana, Pak?” tanya Arhan setelah duduk di kursi belakang.

“Katanya mau ke toilet dulu sebentar,” jawab Pak Marwan.

Arhan mengangguk tanpa menaruh curiga sedikit pun. Laki-laki itu saat ini tengah tersenyum begitu lebar setelah bertemu dengan mantan kekasihnya. Entah topik pembicaraan mana yang sampai membuatnya terlihat begitu senang, atau mungkin saja karena sesederhana pertemuan yang tak disengaja.

“Ternyata Nima itu nggak pernah ketemu sama Ayahnya, loh, Pak. Kasian, ya. Anak sekecil itu tumbuh tanpa sosok Ayah di hidupnya. Raya memang wanita kuat bisa merawat anaknya seorang diri.”

Pak Marwan tak begitu menanggapi ucapan Arhan yang terlihat iba dengan pasangan ibu-anak yang sesungguhnya tak begitu ia kenal. Saat ini dirinya tengah mengkhawatirkan Namira yang belum juga kembali dari toilet. Percakapan beberapa saat lalu tentang keinginan wanita itu untuk pulang lebih dulu ternyata mengganggu pikiran laki-laki paruh baya itu.

“Apa nggak sebaiknya kita susul Mbak Nami,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status