Share

Bab 72

Makan malam yang disediakan oleh Bi Ida sudah habis tanpa sisa. Meja makan dengan empat kursi di dapur terisi semua. Pak Marwan serta Bi Ida ikut menyantap beberapa hidangan di sana bersama pasangan suami istri yang kebanyakan fokus dengan piring nasi mereka, bahkan hampir tidak ada suara yang keluar sekedar membicarakan aktivitas hari ini.

Bi Ida sudah sibuk memindahkan piring-piring kotor ke kitchen sink dibantu oleh Namira yang kentara tengah menghindari Arhan yang sejak tadi menatapnya dengan lekat. Laki-laki itu menunggu tatapan mereka bertemu tanpa sengaja dan tanpa perlu ada teguran untuk memberi isyarat kepada sang istri jika mereka perlu bicara lebih lanjut setelah pelukan keduanya yang dilewati dengan tangisan tanpa ada sepatah kata pun dari istrinya.

“Mbak mending istirahat, cucian piringnya biar sama saya aja.”

Bi Ida menolak untuk dibantu apalagi digantikan tugasnya. Tatapan Arhan sudah sangat mengintimidasi dirinya saat ini. Laki-laki itu seolah menyuruhnya untuk mengusi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status