Share

Bab 25

Keadaan hati Namira berangsur membaik. Perasaan gugup itu hilang seketika, tergantikan dengan keinginannya menyelesaikan masalah ini dengan segera. “Salah satu alasan kita pulang karena mau bahas ini kan, Mas?”

Wajah yang setiap hari ia lihat, ekspresi yang selalu menghadirkan kenyamanan, serta perkataan yang memberikan ketenangan. Namira tidak mau kehilangan itu semua hanya karena beberapa hal yang belum ia ceritakan secara lengkap.

Masalah yang terjadi sekarang ini tidak bisa sepenuhnya ia katakan menguntungkan. Namun memang ada untungnya dengan beberapa kesalahpahaman yang tak jarang menyulut emosi keduanya. Sebab kali ini Namira bisa dengan leluasa menceritakan segala keresahan dan ketakutan yang selama ini ia rasakan.

“Mas harus tahu kalau selama ini aku sulit melupakan Iyan. Dia itu mantan terindahku.”

Tubuh Arhan seketika berubah tegap atas pengakuan istrinya. Wajahnya menunjukkan keterkejutan dengan sorot mata yang tidak percaya.

Namira sudah menduga reaksi yang akan diberikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status