Share

Bab 24

Kali ini Arhan terbebas dari tugas berat mengangkat koper dan barang bawaan lain. Tugas itu sudah diambil alih oleh Pak Marwan yang sampai bolak-balik berulang kali dari mobil di halaman ke dalam rumah.

Arhan berlalu terlebih dahulu, meninggalkan istri dan anak hanya untuk meraih sofa di ruang tamu untuk merebahkan tubuhnya. Perjalanan berjam-jam di pesawat nyatanya memberikan kesan tak nyaman, ditambah dengan suasana hati yang tidak stabil.

“Mas kalau mau istirahat mending di kamar, biar nggak ke ganggu,” ucap Namira yang menghentikan langkah setelah mendapati suaminya tengah menutup mata dengan tangan yang bertumpu di atasnya.

Hening. Tak ada jawaban apapun. Laki-laki itu seolah sudah tertidur lelap sejak punggungnya bersentuhan langsung dengan empuknya sofa yang berwarna abu muda itu.

Namira menggelengkan kepala, ia tak lagi memedulikan sang suami setelah tak mendapatkan respon apapun. Mungkin Arhan masih ingin mendiaminya, pikir Namira. Wanita itu tak mau ambil pusing, biarkan Arh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status