Share

Bab 26

“Kamu sampe segitunya nggak mau nikah sama aku?”

Namira berhasil membawa percakapan tentang masalah yang belakangan ini menyulut emosi keduanya menjadi obrolan santai yang bisa sambil dinikmati dengan secangkir kopi.

Wanita yang sejak tadi sibuk bercerita itu tersenyum. “Mas juga kan awalnya nggak mau sama perjodohan ini.”

Arhan balas tersenyum. Cerita panjang sang istri berhasil menariknya kembali ke masa itu. Euforia yang membuat hatinya berdebar kencang setelah bertatapan langsung dengan mata bulat sang istri untuk pertama kali kembali ia rasakan.

“Tapi surat wasiat itu beneran ada?” Arhan bertanya memastikan. Alih-alih menjawab ucapan istrinya, ia lebih tertarik dengan surat wasiat yang sebelumnya Namira sebutkan. Ia sebagai anak saja baru mendengar hal ini. Arhan kira perjodohan yang diinginkan orang tuanya itu untuk kebutuhan bisnis atau sekedar ucapan asal dari teman dekat yang ingin menjodohkan anak mereka supaya bisa menjadi besan.

Wanita yang kini lebih santai berhadapan den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status