Share

Bab 77. Biar gue yang mengurus sisanya

Masih dengan wajah senduh di bawah langit hitam, di hadapan bangunan-bangunan menjulang ibu kota dan pekatnya malam dalam balutan angin yang menerkam, Rumi berdiri seperti menantang. Kecamuk hatinya dan kekacauan pikirannya masih menggelutinya usai meluapkan semuah amarah di hadapan Zuldan dan menyerahkan flasdisk hitam tersebut.

Suara telapak kaki berlari terdengar. Membuat Rumi berbalik badan dan menemukan seorang perempuan berambut panjang gelombang terurai dengan dress putih selutut berlari ke arahnya dengan wajah bahagia. Jepitan putih berkilau yang mengampit helai rambut depan membuat perempan terkasihnya itu seperti seorang putri. Membuatnya menarik ujung bibir membentuk senyum menawan dan merentangkan kedua tangan menyambut.

“Akhirnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status