Share

Bab 72. Aku nggak akan membiarkan Siswo Barac mengusik kamu, Gerta

Di sebuah apartemen lantai dua belas, Rumi berjalan menuju pintu bernomor tujuh puluh enam yang terletak di sudut kanan bangunan. Usai memastikan alamat yang dia tuju benar, dia melipat kertas tersebut dan memasukkannya ke dalam saku di depan sebuah pintu ruangan.

Terdengar suara telapak sepatu hak tinggi menggema di koridor, tetapi Rumi tak mengindahkan. Pandangannya terus terfokus pada pintu di hadapannya untuk mengetuk.

“Rumi?”

Belum sampai Rumi mengetuk pintu di hadapannya, sebuah suara membuatnya spontan menoleh ke suara berasal. Dia mendapati seorang perempuan memakai kaftan satin biru tua lengan pendek berpadu sepatu teplek putih berdiri menatap ke arahnya. Tampak tangan perempuan tersebut bergelayut sebuah bingkisan seperti bahan belanjaan dan bunga lavender.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status